Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Wiwit Sudarsono mengatakan beban usaha di bidang jasa antar ini turun drastis usai pemberlakuan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
"Kepada Pak Presiden kami sudah menyampaikan permasalahan yang dihadapi saat ini, semenjak ada kebijakan WFH kami sangat sulit sekali mendapatkan penghasilan bahkan mengalami penurunan hingga 80 persen," kata Wiwit kepada Medcom.id, di Jakarta, Rabu, 25 Maret 2020.
Menurutnya dibutuhkan regulasi baru baik instruksi Presiden maupun peraturan OJK agar perusahaan leasing bisa merespon dengan cepat. Pasalnya, banyak pengemudi taksi online yang sepi orderan kini bertambah pusing karena jadi buruan debt collector.
"Karena itu baru statement lisan sehingga di lapangan belum berlaku, yang kami butuh adalah kepastian tertulis seperti inpres atau regulasi dari OJK bersifat kepada seluruh perusahaan pembiayaan atau leasing menjalankan relaksasi kredit kendaraan," ungkapnya.
Dalam situasi darurat penanganan wabah virus korona, lanjut Wiwit, pengemudi taksi online tak siap apabila dihadapkan dengan kebijakan lockdown. Jumlah pengemudi taksi online yang kini mencapai ratusan ribu sulit beralih mencari alternatif pendapatan.
"Idealnya harus langsung dilaksanakan pada hari ini, faktanya ada anggota kami yang dapat SMS dari finance pembayaran dua hari lagi dan segala macam penagihan," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News