Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan grand strategy energy nasional dikembangkan dari rencana pemerintah untuk mewujudkan ketahanan energi nasional yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014.
"Ini menjadi tantangan bagaimana kita tingkatkan lagi posisinya menjadi sangat tahan. Inilah yang mendasari pemerintah untuk menyusun grand strategy energy nasional," kata Nicke dalam keterangan resmi, Sabtu, 26 Desember 2020.
Ia menjelaskan sebagai BUMN di sektor energi, Pertamina mendapat tanggung jawab untuk meningkatkan produksi minyak mentah satu juta barel per hari (bph) dan akuisisi lapangan minyak luar negeri untuk kebutuhan kilang. Kontribusi Pertamina terhadap pemenuhan energi ini masih sebesar 40 persen dan akan ditingkatkan menjadi 60 persen pada tahun depan.
Pertamina juga meningkatkan kapasitas kilang dalam rangka optimalisasi produk BBM dan memperbaiki kualitas BBM dan Naptha. Untuk mengantisipasi penurunan permintaan terhadap BBM, Pertamina mengintegrasikan kilang BBM dengan kilang petrokimia mengingat saat ini Indonesia masih impor petrokimia 70 persen.
Dalam rangka menjawab era transisi energi, Pertamina akan mempercepat pemanfaatan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dan meningkatkan produksi biodiesel.
"Transformasi energi ke depan bakal berarah ke energi terbarukan," imbuh Nicke.
Di sisi lain, perusahaan migas pelat merah juga akan mengembangkan gasifikasi dari energi batu bara yang melimpah menjadi dimethyl ether (DME) sehingga dapat mengonversi LPG.
Kemudian masuk ke pengembangan bisnis dan produk-produk baru untuk mengisi kebutuhan energi sehingga bisa menurunkan impor migas yang selama ini terjadi. Lalu menjalankan program mandatory terkait BBM subsidi seperti BBM satu harga untuk harga di 243 titik wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) dan untuk pemerataan akses produk nonsubsidi, Pertamina telah menyiapkan Pertashop di di 2.192 titik.
"Kita harapkan menjadi driver perekonomian daerah. Satu komitmen kami, meskipun dalam kondisi pandemi, semua aktivitas usaha, semua aset Pertamina tetap dioperasikan," jelas Nicke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News