Ilustrasi kerja sama ekonomi Indonesia dan Uni Emirat Arab
Ilustrasi kerja sama ekonomi Indonesia dan Uni Emirat Arab

RI Jajaki 7 Kerja Sama dengan UEA

Annisa ayu artanti • 06 Maret 2021 12:04
Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menyepakati sejumlah kerja sama dalam Business Forum Indonesia Emirates Amazing Weeks yang dilaksanakan 4-5 Maret 2021.
 
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan kerja sama yang dijajaki antara lain di bidang mangrove, ekonomi kreatif, dan pengaturan teknis konferensi dunia mengenai ekonomi kreatif.
 
Lalu, kesepakatan pembentukan joint venture (usaha patungan) antara Dubai Port (DP) World dan PT Maspion dalam pembangunan pelabuhan peti kemas di Jawa Timur, Kesepakatan Paspor Logistik Dunia, Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pindad-Caracal, serta Pertamina-Adnoc dan Lulu Lease Agreement.

"Sudah tandatangani ini semua, merupakan langkah awal untuk menjalin hubungan lebih baik antara kedua negara dan kami terus saling mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Uni Emirat Arab," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Jumat, 5 Maret 2021.
 
Untuk kerja sama mangrove, Luhut menjelaskan UEA akan ikut andil dalam perlindungan sebagian lahan hutan bakau. Sementara di bidang ekonomi kreatif kedua negara meneken kerjasama tersebut dalam sebuah MoU.
 
Kemudian soal pembentukan usaha patungan, Luhut menyampaikan DP World akan membantu meminimalisasi ongkos kirim barang di pelabuhan. Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Al-Mazrouei menambahkan, nilai investasi kerja sama tersebut mencapai USD1,2 miliar.
 
Lebih lanjut mengenai kerjasama di bidang Pariwisata, Luhut juga menuturkan UEA sepakat untuk investasi di Aceh Singkil. Letter of intent antara pihak UEA dan juga Gubernur Aceh telah ditandatangani.
 
"Ada beberapa pulau yang akan menjadi tujuan turis di sana dan saya kira program itu akan segera kita selesaikan," ucapnya.

 
Di luar perjanjian-perjanjian yang sudah disepakati, Luhut juga menambahkan RI dan UEA juga akan kerja sama dalam industri pertahanan, seperti pengambangan drone dan peralatan lainnya. "Saya rasa angkanya USD1 miliar sampai USD2 miliar, tapi dari industri pertahanan saya kira bisa mencapai lebih jauh dari itu," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan