Program penyaluran dana kemitraan tersebut merupakan bentuk komitmen Phapros untuk mengembangkan kemampuan usaha kecil agar lebih mandiri. Juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga tercipta nuansa pemerataan pembangunan dan peningkatan/perluasan lapangan pekerjaan di daerah.
Direktur Keuangan Phapros Heru Marsono mengatakan dengan terselenggaranya program ini Phapros berharap para mitra binaan akan memperoleh peningkatan kemampuan dalam pengembangan pasar dan akses modal.
Ia menambahkan total dana yang dikucurkan pada tahap I/2021 ini sejumlah Rp370 juta dengan menjaring 15 mitra yang memiliki usaha di Semarang, Jawa Tengah dan Bandung, Jawa Barat. Adapun para mitra tersebut memiliki usaha yang beragam.
"Mulai dari makanan, toko kelontong, bengkel las listrik, pakaian, hingga percetakan," ujar Heru Marsono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 26 Februari 2021.
Heru mengungkap sejak 1997 hingga 2020 total dana kemitraan yang disalurkan telah lebih dari Rp35 miliar dengan 196 mitra binaan aktif. Dirinya berharap program kemitraan ini dapat membantu para pengusaha kecil dan menengah untuk mampu lebih mandiri secara finansial.
"Dan membantu peningkatan ekonomi daerah masing-masing terutama di masa pandemi covid-19 ini," tuturnya.
Phapros senantiasa memfasilitasi para mitra dengan turut berpartisipasi dan berkontribusi nyata dalam ragam ajang pameran UMKM baik di taraf lokal maupun nasional, seperti ajang pameran Inacraft tiap satu tahun sekali.
Fasilitas lain yang diberikan termasuk memberikan beragam pelatihan dan studi banding untuk pengembangan bisnis UMKM dengan tujuan agar mitra binaannya semakin maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News