"Sebelumnya, daerah penerimaan tugas pembantuan telah ditetapkan pada awal 2021, hal ini dilakukan agar kinerja pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat dapat semakin optimal serta dapat segera memulihkan perekonomian daerah di masa pandemi," kata Mendag saat menghadiri Rapat Kerja Komisi VI DPR yang disiarkan virtual dari Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021.
Mendag memaparkan kegiatan prioritas selanjutnya yakni membangun pusat jajanan kuliner dan souvenir di daerah destinasi wisata prioritas dengan dukungan anggaran Rp49,8 miliar.
Kemudian peningkatan perluasan perdagangan dan edukasi konsumen dengan anggaran Rp112 miliar. Lalu, optimalisasi pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) dengan dukungan anggaran Rp20 miliar.
"Kegiatan lain adalah pembinaan pelaku usaha perdagangan dalam negeri dan stabilitas harga bahan pokok dan bahan penting dengan anggaran Rp255 miliar, serta pelaksanaan Expo 2020 Dubai dengan anggaran Rp235 miliar," ungkap Lutfi.
Selain itu, Kemendag juga menganggarkan Rp137 miliar untuk pelaksanaan misi dagang, pameran, dan promosi luar negeri serta Rp90 miliar untuk perundingan dan ratifikasi perjanjian perdagangan internasional.
Tiga kegiatan prioritas lainnya yaitu pemberian fasilitas perizinan dan fasilitas ekspor impor dengan anggaran Rp90 miliar, pengembangan sarana dan prasarana Kemendag dengan anggaran Rp103 miliar dan pengembangan sumber daya manusia Kemendag sebesar Rp47 miliar.
Ia menambahkan pada awalnya Kemendag mendapat alokasi anggaran sebesar Rp3,03 triliun pada 2021, namun Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Kemendag untuk melakukan penghematan atau refocusing.
"Sehingga kami melakukan penghematan dan refocusing anggaran sebesar Rp91,57 miliar. Sehingga anggaran kami menjadi Rp2,94 triliun," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News