Jakarta: Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meluncurkan program perluasan kesempatan kerja melalui program Tenaga Kerja Mandiri atau TKM untuk penciptaan wirausaha dan program padat karya. Program itu diharapkan mampu melahirkan wirausahawan baru yang bisa menyerap tenaga kerja.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pelaksanaan program itu dapat berdampak maksimal dengan dukungan dan sinergitas dari berbagai pihak terkait. Karenanya, Kemenaker menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah guna melakukan Sinergi Program Penumbuhan dan Pengembangan Kewirausahaan dalam rangka Pengurangan Pengangguran dan Peningkatan Perekonomian Berbasis Desa.
"Kita berkolaborasi dan bersinergi pada program-program kerja andalan di masing-masing kementerian dalam upaya mencapai tujuan bersama, yakni mengurangi pengangguran secara signifikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perdesaan," ucap Ida dikutip dari siaran pers, Selasa, 12 Oktober 2021.
Dia mengemukakan, pandemi covid-19 berdampak pada 29,12 juta angkatan kerja. Dari jumlah tersebut, 2,56 juta menjadi pengangguran karena pandemi, 0,76 juta bukan angkatan kerja, dan 1,77 juta orang sementara tidak bekerja karena pandemi atau dirumahkan.
Ida meyakini, kolaborasi yang dilakukan pada hari ini bisa menekan angka pengangguran yang ada dan dapat memitigasi angkatan kerja yang terdampak pandemi.
"Jadi saya yakin dengan sinergitas, dikeroyok bersama-sama antarkementerian dan lembaga, antarpemerintah pusat dan pemerintah daerah, tingkat pengangguran terbuka kita bisa turun dan kita bisa memitigasi dampak pandemi terhadap angkatan kerja kita," ucapnya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menyambut baik sinergi dengan Kemenaker dan Kemenkop-UKM.
Ia menyatakan, dari MoU ini terdapat dua sasaran usaha di level desa, yaitu usaha yang sudah berkembang, tapi terganggu karena Covid-19 dan usaha baru yang pemasarannya dilakukan secara digital.
"Nah, transformasi ekonomi yang seperti itu yang menjadi objek MoU kita bertiga," ucapnya.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kemenkop UKM, Rully Nuryanto, mengatakan, sinergi dengan Kemnaker dan Kemendes PDTT penting untuk mencapai target penumbuhan rasio kewirausahaan 3,95 persen atau 1,5 juta wirausahawan baru di tahun 2024.
"Ini artinya Kemenkop UKM tidak bisa sendirian, tapi harus bersinergi, baik dengan kementerian dan lembaga, maupun dengan swasta dan akademisi untuk menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru tersebut. Nah acara hari ini merupakan bagian dari upaya tersebut," ucap Rully.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pelaksanaan program itu dapat berdampak maksimal dengan dukungan dan sinergitas dari berbagai pihak terkait. Karenanya, Kemenaker menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah guna melakukan Sinergi Program Penumbuhan dan Pengembangan Kewirausahaan dalam rangka Pengurangan Pengangguran dan Peningkatan Perekonomian Berbasis Desa.
"Kita berkolaborasi dan bersinergi pada program-program kerja andalan di masing-masing kementerian dalam upaya mencapai tujuan bersama, yakni mengurangi pengangguran secara signifikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perdesaan," ucap Ida dikutip dari siaran pers, Selasa, 12 Oktober 2021.
Dia mengemukakan, pandemi covid-19 berdampak pada 29,12 juta angkatan kerja. Dari jumlah tersebut, 2,56 juta menjadi pengangguran karena pandemi, 0,76 juta bukan angkatan kerja, dan 1,77 juta orang sementara tidak bekerja karena pandemi atau dirumahkan.
Ida meyakini, kolaborasi yang dilakukan pada hari ini bisa menekan angka pengangguran yang ada dan dapat memitigasi angkatan kerja yang terdampak pandemi.
"Jadi saya yakin dengan sinergitas, dikeroyok bersama-sama antarkementerian dan lembaga, antarpemerintah pusat dan pemerintah daerah, tingkat pengangguran terbuka kita bisa turun dan kita bisa memitigasi dampak pandemi terhadap angkatan kerja kita," ucapnya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menyambut baik sinergi dengan Kemenaker dan Kemenkop-UKM.
Ia menyatakan, dari MoU ini terdapat dua sasaran usaha di level desa, yaitu usaha yang sudah berkembang, tapi terganggu karena Covid-19 dan usaha baru yang pemasarannya dilakukan secara digital.
"Nah, transformasi ekonomi yang seperti itu yang menjadi objek MoU kita bertiga," ucapnya.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kemenkop UKM, Rully Nuryanto, mengatakan, sinergi dengan Kemnaker dan Kemendes PDTT penting untuk mencapai target penumbuhan rasio kewirausahaan 3,95 persen atau 1,5 juta wirausahawan baru di tahun 2024.
"Ini artinya Kemenkop UKM tidak bisa sendirian, tapi harus bersinergi, baik dengan kementerian dan lembaga, maupun dengan swasta dan akademisi untuk menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru tersebut. Nah acara hari ini merupakan bagian dari upaya tersebut," ucap Rully.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News