"BUMN ini kita berharap untuk terus bisa masuk dan berkontribusi terhadap pertumbuhan pasar modal," ucap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam IDX Opening Bell: Right Issue BRI, Rabu, 29 September 2021.
Menurutnya, kinerja pasar modal di Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas kebijakan pemerintah. Selain itu, kinerja perusahaan yang sudah go public juga menentukan pergerakan dan pertumbuhan pasar modal di Indonesia.
"Jadi sebetulnya kami hanya menikmati pasar modal, dari kualitas kebijakan pemerintah dan performance daripada perusahaan-perusahaan ini. Itulah yang menciptakan pertumbuhan di bursa dan menciptakan juga iklim investasi yang lebih baik," paparnya.
Di sisi lain, Hoesen mengapresiasi langkah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang telah berhasil melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dengan melepas 28,2 miliar saham baru dan memperoleh dana sebesar Rp96 triliun.
Dia bilang, aksi korporasi tersebut menjawab keraguan dari para investor hingga pengamat terhadap pasar modal Indonesia secara keseluruhan. Langkah emiten berkode saham BBRI itu juga mematahkan keraguan atas kontribusi perusahaan pelat merah dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi di Indonesia.
"Memang basis ekonomi kita kelihatannya ke depan akan lebih bertumpu pada pertumbuhan di UMKM, dan ini juga merupakan hal yang akan kita terus dorong dari OJK dan kita akan sangat support terhadap pengembangan daripada UMKM ini," jelas Hoesen.
Pada kesempatan yang sama, Erick menyatakan bahwa Kementerian BUMN berkomitmen untuk mendorong pasar modal Indonesia menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Di tengah tren perlambatan pasar modal di sejumlah negara, Indonesia malah justru mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan.
"Ini menandakan bahwa kita punya market yang besar, kita harus mendapatkan kebijakan yang benar sehingga pertumbuhan ekonominya di kita bukan di negara lain. Karena itu kita tidak segan-segan di 88 proyek strategis nasional yang sudah didukung oleh Bapak Presiden, kita mendorong banyaknya nanti korporasi BUMN untuk go public," pungkas Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News