Presiden Joko Widodo (tengah) meluncurkan sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko yang merupakan acuan untuk proses perizinan berusaha. Foto: Medcom.id/Eko
Presiden Joko Widodo (tengah) meluncurkan sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko yang merupakan acuan untuk proses perizinan berusaha. Foto: Medcom.id/Eko

Permudah Perizinan Investasi, Presiden Jokowi Luncurkan OSS Berbasis Risiko

Eko Nordiansyah • 09 Agustus 2021 10:46
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko yang merupakan acuan untuk proses perizinan berusaha. Sistem OSS yang real time ini diharapkan bisa mempermudah proses perizinan investasi di Indonesia.
 
Jokowi menjelaskan, peluncuran OSS ini merupakan reformasi yang signifikan dalam perizinan menggunakan layanan perizinan secara online yang terintegrasi, terpadu dengan paradigma perizinan berbasis risiko sesuai skala investasinya.
 
"Jenis perizinan akan disesuaikan dengan tingkat risikonya. Perizinan antara UMKM dengan usaha besar tidak sama," kata dia dalam peluncuran OSS di Jakarta, Senin, 9 Agustus 2021.

Untuk usaha berisiko tinggi, perizinan berusaha berupa izin risiko. Sementara untuk usaha menengah, perizinannya berupa sertifikat standar, dan usaha risiko rendah perizinan berusahanya berupa pendaftaran atau Nomor Induk Berusaha (NIB) dari OSS.
 
"Hal ini akan membuat iklim kemudahan berusaha di Indonesia semakin baik. Oleh karena itu, saya perintahkan kepada menteri dan kepala lembaga serta para gubernur, bupati, wali kota agar disiplin mengikuti kemudahan dalam OSS ini," ungkapnya.
 
Ia pun berjanji akan mengawasi langsung implementasi dari penerapan OSS berbasis risiko ini. Jokowi ingin persyaratan bisa semakin mudah, jumlah perizinan berkurang, prosesnya sederhana, biaya yang efisien, layanan yang semakin cepat dan berlaku di seluruh Indonesia.
 
"Kalau ini bisa kita laksanakan saya yakin invest baik yang investasi skala mikro, skala kecil, skala menengah, dan skala besar akan meningkat di negara kita," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan