Indramayu: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melaksanakan penyaluran perdana (gas in) ke Kilang Pertamina Balongan, Jawa Barat dengan volume 10 billion british thermal unit per day (BBTUD). Selanjutnya, meningkat menjadi 27 BBTUD mulai November 2021 serta pada 2022-2023 sebesar 30 BBTUD.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan menyatakan penyaluran gas Kilang Balongan menjadi wujud komitmen PGN selaku subholding gas dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gas untuk sektor kilang. Selain itu, juga sebagai sinergi dalam lingkup Pertamina Group, khususnya melalui Sub Holding Refinery & Petrochemical.
“Subholding Gas tengah menjalankan program gasifikasi Kilang Pertamina, salah satunya di di RU VI Balongan. Hal ini merupakan bentuk milestone positif pascatransformasi Holding Migas,” ujar Heru.
Pemanfaatan gas bumi untuk Kilang Balongan memberikan nilai tambah untuk meningkatkan utilisasi gas bumi hingga efisiensi biaya operasi. Hal ini karena mengurangi pemakaian energi lain sebagai bahan bakar di Kilang Balongan dan pemanfaatan energi berbasis gas yang lebih ramah lingkungan.
“Guna pemenuhan kebutuhan gas RU Balongan untuk peningkatan produksi hingga kapasitas maksimal kilang, PGN akan terus mendukung pemenuhan kebutuhan gas bumi dalam jangka panjang sebagaimana direncanakan dalam RJPP PGN dan sejalan dengan program transisi energi yang sedang berjalan,” tutur dia.
Kilang Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.
Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, RU VI Balongan mempunyai kontribusi yang besar, baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara.
“Merupakan kontribusi strategis bagi PGN sebagai Subholding Gas dalam rangka menjaga ketahanan dan keamanan energi dalam negeri. Kami berharap, ketahanan energi dapat sustain sehingga akan menumbuhkan perekonomian nasional,” pungkas Heru.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan menyatakan penyaluran gas Kilang Balongan menjadi wujud komitmen PGN selaku subholding gas dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gas untuk sektor kilang. Selain itu, juga sebagai sinergi dalam lingkup Pertamina Group, khususnya melalui Sub Holding Refinery & Petrochemical.
“Subholding Gas tengah menjalankan program gasifikasi Kilang Pertamina, salah satunya di di RU VI Balongan. Hal ini merupakan bentuk milestone positif pascatransformasi Holding Migas,” ujar Heru.
Pemanfaatan gas bumi untuk Kilang Balongan memberikan nilai tambah untuk meningkatkan utilisasi gas bumi hingga efisiensi biaya operasi. Hal ini karena mengurangi pemakaian energi lain sebagai bahan bakar di Kilang Balongan dan pemanfaatan energi berbasis gas yang lebih ramah lingkungan.
“Guna pemenuhan kebutuhan gas RU Balongan untuk peningkatan produksi hingga kapasitas maksimal kilang, PGN akan terus mendukung pemenuhan kebutuhan gas bumi dalam jangka panjang sebagaimana direncanakan dalam RJPP PGN dan sejalan dengan program transisi energi yang sedang berjalan,” tutur dia.
Kilang Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.
Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, RU VI Balongan mempunyai kontribusi yang besar, baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara.
“Merupakan kontribusi strategis bagi PGN sebagai Subholding Gas dalam rangka menjaga ketahanan dan keamanan energi dalam negeri. Kami berharap, ketahanan energi dapat sustain sehingga akan menumbuhkan perekonomian nasional,” pungkas Heru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News