Airlangga mengungkapkan saat ini regulasi untuk program subsidi minyak goreng ini sedang diatur oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Ia berharap rampungnya peraturan ini akan mempercepat realisasi pelaksanaan program minyak goreng murah selain dari operasi pasar yang sekarang telah dijalankan pemerintah.
"Kebijakan ini baru diambil dan regulasinya sedang diatur dalam keputusan Mendag yang baru diterbitkan dua hari lalu. Mudah-mudahan minggu depan sudah lebih banyak lagi minyak dengan harga Rp14 ribu per liter," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis, 13 Januari 2022.
Ia menyebut kebijakan untuk menjamin ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bahan pangan tetap merupakan salah satu prioritas utama dari Pemerintah di awal tahun ini. Pemerintah tetap berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah antisipasi guna memastikan ketersediaan bahan pangan sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat.
Pemerintah kali ini melakukan operasi pasar Pasar Wonokromo, di Kota Surabaya yang diharapkan bisa menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat. Sebelumnya kegiatan operasi pasar juga telah dilakukan di Pasar Rakyat Phula Kerti Denpasar Bali dan Pasar Cileungsi Kabupaten Bogor.
Menurut Airlangga, operasi pasar ini merupakan langkah nyata pemerintah dengan melibatkan berbagai stakeholder. Sejumlah stakeholder yang terlibat antara lain Kementerian Pertanian, Perum Bulog Wilayah Jawa Timur, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur, PT Sinar Mas, PT Wilmar, PT Wings, dan PT Best.
"Dalam operasi pasar ini, kami juga mengecek harga bahan pangan untuk mendukung kebijakan pemerintah, terutama dalam menekan harga minyak goreng ke Rp14 ribu. Operasi pasar kali ini juga dilengkapi dengan komoditas lain seperti beras, telur, cabai, dan bawang, termasuk gula pasir," ungkapnya.
Selain menjaga stabilitas harga pangan, pemerintah juga mendorong digitalisasi dengan penggunaan transaksi nontunai di pasar tradisional. Masyarakat dapat melakukan transaksi nontunai dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan standarisasi pembayaran dari Bank Indonesia (BI).
"Dengan menggunakan metode QR Code, proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya serta meminimalisir penggunaan uang fisik di masa pandemi covid-19 guna mengatasi penyebaran virus covid-19," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News