Mentan Syahrul Yasin Limpo saat menyaksikan kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan JPMC di Austria. Foto Istimewa.
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat menyaksikan kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan JPMC di Austria. Foto Istimewa.

Jaga Ketahanan Pangan, Mentan Dukung Pengamanan Pasokan Bahan Baku Pupuk

Husen Miftahudin • 01 Juni 2022 13:07
Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo terus mengamankan pasokan bahan baku pupuk dalam negeri. Hal ini dilakukan demi menjaga ketahanan pangan Indonesia di tengah dampak perang Rusia dengan Ukraina.
 
Syahrul mengatakan kebutuhan bahan baku NPK, yaitu phospate, sudah diamankan dengan adanya kerja sama antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan perusahaan asal Yordania, yaitu Jordan Phospate Mines Co. Plc (JPMC) tentang stabilisasi pasokan phosphate atau bahan baku pupuk untuk Indonesia.
 
Hal ini terjadi pada saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Vienna, Austria, bertepatan dengan acara IFA Annual Conference. Konferensi ini diikuti oleh banyak industri pupuk dunia. 
 
"Dukungan stabilitas pasokan pupuk Indonesia ini juga nantinya berdampak baik pada program ketahanan pangan nasional," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Juni 2022.
 
Ia mengungkapkan, bahan baku pupuk seperti phospat, maupun kalium (KCl), merupakan bahan baku yang memang tidak tersedia dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Karena kedua jenis bahan baku pupuk ini merupakan barang tambang yang terdapat di luar negeri.
 
Adapun salah satu pemasok besar bahan baku tersebut adalah Rusia. Sayangnya, kondisi geopolitik Rusia sedang memanas imbas invasi yang tengah dilakukan ke Ukraina. Walhasil, Negeri Beruang Merah itu menyatakan moratorium ekspor. 
 
Oleh karena itu, dirinya berharap kerja sama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia yang dilakukan antara Pupuk Indonesia dengan JPMC dapat mengamankan ketersediaan bahan baku pupuk dalam negeri. Selain itu, juga dapat memenuhi kebutuhan pupuk nasional di tengah ketidakpastian global sebagai dampak dari perang Rusia dengan Ukraina.
 
Adapun, hasil pertemuan ini melahirkan kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan JPMC yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dan Chairman JPMC Mohammad Thneibat, serta disaksikan oleh Mentan Syahrul dan Dirjen Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil di Vienna, Austria. 
 
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyampaikan apresiasinya atas dukungan Mentan Syahrul dalam upaya mengamankan pasokan bahan baku ini. "Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementan untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri", tegasnya. 
 
Untuk diketahui, kerja sama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia ini juga akan mendorong kesempatan dan kolaborasi dalam tiga bidang strategis. Pertama, program jangka pendek untuk menjamin pasokan phosphate dari JPMC kepada Pupuk Indonesia untuk menstabilkan pasokan pupuk dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
 
Kedua, program jangka menengah dengan mendorong JPMC untuk menyiapkan skema harga yang disepakati untuk menjaga keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk untuk Pupuk Indonesia. Sedangkan yang ketiga adalah program jangka panjang untuk menjalin kerja sama lebih besar lagi, yaitu joint venture industri pupuk di Indonesia. 
 
Selain dengan JPMC, Mentan Syahrul dalam upaya menjaga pasokan bahan baku terutama unsur 'K' (Potash), bertemu dengan CEO pemasok KCl dunia, yaitu Eurochem, perusahaan yang terdaftar di Swiss dan dilanjutkan oleh Pupuk Indonesia dengan bertemu pemasok KCl dunia lainnya seperti Canpotex, Arab Potash Company, dan Uralkali untuk mendapatkan jaminan pasokan bahan baku KCl (Potash) ke Pupuk Indonesia sehingga ketersediaan pupuk NPK nasional dapat terjamin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan