PLN dan Pertamina.
PLN dan Pertamina.

Di Balik Moncernya Kondisi Keuangan Pertamina dan PLN, Ternyata Ada Kompensasi dari Negara!

Antara • 24 November 2022 16:08
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan belanja kompensasi dan subsidi yang dilakukan pemerintah telah mencapai Rp452,6 triliun hingga Oktober 2022. Jumlah tersebut menjadi penopang kinerja keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina (Persero).
 
"Sudah kita bayarkan Rp268,1 triliun untuk kompensasi dari total Rp293,5 triliun. Ini menyebabkan PLN dan Pertamina kondisi keuangannya relatif baik," katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA, dilansir Antara, Kamis, 24 November 2022.
 
Sri Mulyani merinci untuk kompensasi yang telah dibayar pemerintah adalah sebesar Rp268,1 triliun dari pagu Rp293,5 triliun kepada PT Pertamina dan PT PLN yaitu atas penugasan pasokan BBM dan listrik dalam negeri.

Total utang kompensasi baik BBM dan listrik untuk 2021 seluruhnya telah diselesaikan pada semester I-2022 sedangkan kompensasi BBM dan listrik semester I-2022 telah diselesaikan pada Oktober 2022.
 
Baca juga: Jadi Jaring Pengaman Masyarakat, Realisasi Perlindungan Sosial Tembus Rp333,8 Triliun

"Pada 2021 kompensasi Rp48 triliun tapi tahun ini kita memberikan pagu melonjak luar biasa besar Rp293,5 triliun," ujarnya.
 
Menurutnya, pagu kompensasi yang melonjak dari Rp48 triliun pada 2021 menjadi Rp293,5 triliun tahun ini menggambarkan masyarakat merasakan ekonomi stabil.
 
"Sebab kami belanja kompensasi untuk menahan shock harga komoditas melonjak begitu besar seluruh dunia," ungkapnya.
 
Sementara untuk penyaluran subsidi mencapai Rp184,5 triliun yang juga lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar Rp144,4 triliun akibat volume penyaluran barang bersubsidi dan kenaikan harga produk BBM dan LPG.
 
"Kami sudah membayarkan (subsidi) ke PLN dan Pertamina sebesar Rp184,5 triliun,” ujarnya.
Secara detil, realisasi penyaluran BBM yaitu solar dan minyak tanah adalah sebanyak 13,3 juta kilo liter dibandingkan periode sama tahun lalu hanya 11,7 juta kilo liter.
 
Hal tersebut menggambarkan pemulihan ekonomi telah menjadi mobilisasi dan permintaan terhadap BBM mengalami kenaikan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan