TransNusa akan melayani penerbangan Jakarta (CGK) menuju Bali (DPS) sebanyak lima kali sehari (pp) dengan harga mulai dari Rp800 ribu untuk sekali jalan. Rute Jakarta (CGK) menuju Yogyakarta (YIA) sebanyak dua kali sehari (pp) dengan harga mulai dari Rp500 ribu sekali jalan, mulai 6 Oktober 2022.
"Saat ini adalah momentum yang tepat bagi kami dengan melihat besarnya peningkatan kapasitas penumpang dari tahun ke tahun serta peningkatan mobilitas masyarakat pascapandemi covid-19. Kami juga melihat adanya kebutuhan akan pilihan layanan transportasi udara. Sejalan dengan komitmen TransNusa untuk terus mendukung konektivitas, mendorong pengembangan pariwisata nasional serta percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi, kami siap ikut meramaikan kembali langit Indonesia," ucap Direktur Utama TransNusa Bayu Sutanto, dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 September 2022.
Menurut Bayu, sektor transportasi udara merupakan salah satu tulang punggung transportasi dan konektivitas nasional, serta penggerak utama perekonomian. Kehadiran maskapai TransNusa dinilai menjadi angin segar yang juga semakin mendukung kemajuan sektor pariwisata di Indonesia.
"Konsep yang disajikan oleh perusahaan juga diakui menjadi langkah dalam memfasilitasi kebutuhan masyarakat serta mendukung kebijakan pemerintah terkait harga tiket pesawat domestik."
"Kami berharap dengan konsep penerbangan LCC yang kami maksimalkan, TransNusa dapat turut mempermudah masyarakat dalam melengkapi kebutuhan transportasi udara dan menjadi opsi terbaik terutama untuk mereka yang ingin melakukan penerbangan domestik dari maupun ke Bali, Jakarta, dan Yogyakarta," paparnya.
Direktur TransNusa Leo Budiman menambahkan, pihaknya perlu menerapkan langkah-langkah strategis yang dapat memberikan opsi terbaik kepada masyarakat dalam melakukan mobilitas udara. Karena itu TransNusa menghadirkan armada jenis A320neo berkapasitas 168 penumpang, yang dinilai ideal.
"Tidak terlalu sedikit tapi juga tidak berlebihan sehingga memungkinkan TransNusa memiliki kursi penerbangan dengan ruang kaki yang lebih luas dibandingkan dengan maskapai LCC umumnya. Selain itu, biaya perjalanan serta ragam pelayanan kenyamanan bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi penumpang," urai dia.
Baca juga: Wuzzz Tren Penerbangan Internasional Makin Meroket |
Selain memperhatikan kepuasan penumpang, dalam tahapannya bertransformasi perusahaan memilih A320neo menjadi armada yang digunakan TransNusa karena pertimbangan kenyamanan yang lebih ramah lingkungan karena lebih irit bahan bakar sebanyak 20 persen dan lebih sedikit mengeluarkan produksi emisi (CO2).
"Harapan kami dengan konsep penerbangan yang aman, nyaman, serta ekonomis ini dapat menjadikan TransNusa sebagai penerbangan domestik terbaik, terutama untuk mereka yang ingin melakukan mobilitas atau perjalanan udara bertarif rendah," kata Bayu.
Beroperasi sejak 2005, TransNusa (atau PT TransNusa Aviation Mandiri) merupakan maskapai penerbangan Indonesia yang telah melayani wilayah timur Indonesia, terutama Nusa Tenggara-Bali dan Sulawesi bagian selatan. Pada Agustus 2011, TransNusa memasuki tahap baru dengan menerima sendiri Air Operator's Certificate (AOC) dan izin penerbangan niaga berjadwal.
Kali ini perusahaan telah bertransformasi dan siap menghadirkan layanan transportasi udara dengan konsep maskapai penerbangan bertarif rendah atau Low-Cost Carrier (LCC) terkini yang memberikan kenyamanan, harga yang ekonomis, serta aman bagi masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News