Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo.
Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo.

Ini Penjelasan Kemendag soal Meroketnya Harga Telur Ayam

Despian Nurhidayat • 25 Agustus 2022 19:11
Jakarta: Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Syailendra mengatakan kenaikan harga telur ayam ras yang tengah terjadi di Indonesia dipicu oleh banyak hal. Salah satunya populasi ayam petelur yang mengalami penurunan sebesar 30 persen.
 
"Penurunan populasi (ayam petelur) ini karena pandemi. Waktu itu kan permintaan turun, harga telur juga sangat murah kan. Jadi ayam petelur ini banyak yang dipotong dan membuat populasinya turun," ungkapnya kepada Media Indonesia, Kamis, 25 Agustus 2022.
 
Lebih lanjut, Syailendra menambahkan saat ini permintaan terhadap telur ayam ras telah meningkat signifikan atau mencapai 60 persen. Selain itu, karena kenaikan harga pakan yang mencapai 80 persen.

"Saat ini suplai telur ke masyarakat jadi berkurang dikarenakan berbagai faktor tadi sehingga harga telur naik," kata Syailendra.
 
Meskipun saat ini kenaikan harga terhadap telur ayam ras masih terjadi, dia optimistis penurunan harga akan segera terjadi dalam beberapa pekan ke depan. Optimisme ini datang dari beberapa langkah yang sudah dilakukan Kemendag untuk menurunkan harga telur ayam ras.
 
"Kita tentu tidak hanya diam saja. Kita sudah adakan pertemuan dengan para peternak ayam dan mereka mengatakan populasi ayam petelur sudah mulai meningkat lagi. Jadi tinggal ditunggu saja ayam petelur ini untuk mulai bertelur lagi," tuturnya.
 
Baca juga: Mendag: Pencairan Bansos Ikut Pengaruhi Kenaikan Harga Telur Ayam

 
Syailendra juga menegaskan berdasarkan data Kemendag, harga telur ayam ras saat ini sebenarnya mengalami penurunan sekitar satu persen sampai dua persen. Namun penurunan ini tidak terasa oleh masyarakat karena tidak terlalu signifikan.
 
Dia pun memperlihatkan data harga telur ayam ras di beberapa wilayah Indonesia. Dari data tersebut, harga rata-rata telur ayam ras di Jawa Barat mencapai sekitar Rp30.500 per kg, Banten Rp31 ribu per kg, dan paling tinggi di wilayah Papua yang mencapai kisaran Rp39 ribu per kg.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan