baca juga: Perusahaan Tambang Harus Dapat Menyejahterakan Masyarakat, Titik! |
"Kita harus menjalankan amanah hilirisasi mineral secara optimal untuk memberikan nilai tambah bagi industri dan penyerapan tenaga kerja," kata Arifin dikutip dari Antara, Selasa, 4 Oktober 2022.
Ia mengatakan saat ini kebijakan ESDM diarahkan pada transisi energi yang berkelanjutan dan berkeadilan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta mendorong pengembangan industri.
Energi baru terbarukan
Adapun fokus utamanya adalah ketersediaan energi, melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) secara maksimal, dengan harga yang terjangkau serta kegiatan yang ramah lingkungan.Menurut dia, upaya-upaya strategis tersebut akan memberikan dampak yang luas bagi perekonomian nasional, seperti peningkatan devisa dari investasi dan ekspor, serta penambahan jumlah serapan tenaga kerja.
Arifin juga meminta jajarannya beserta seluruh pemangku kepentingan untuk senantiasa beradaptasi dengan perkembangan sektor energi dunia yang bergerak cepat.
"Setiap insan ESDM diharapkan dapat meningkatkan kinerja melalui inovasi yang cepat, cermat, dan efektif," katanya.
Sebelumnya, Arifin menyatakan hilirisasi mineral tidak cukup hanya ketika bijih mineral diproses menjadi bahan setengah jadi.
Namun harus dikembangkan secara maksimal menjadi produk yang menjadi bahan dasar pada tahapan pelengkap atau paling akhir dalam pohon industri.
Ia menambahkan, Indonesia memiliki keunggulan dalam sumber daya alam khususnya cadangan mineral seperti nikel dan kobalt yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan baterai untuk kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
Keunggulan ini dapat diproses hingga produk akhir untuk mendukung transisi pembangunan energi berbasis fosil dengan menjadikan energi yang bersih untuk masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News