Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam membangun ketahanan berkelanjutan. Foto: ADEXCO
Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam membangun ketahanan berkelanjutan. Foto: ADEXCO

Kolaborasi Lintas Sektor Perkuat Ketahanan Bencana di Asia Tenggara

Rizkie Fauzian • 17 Juni 2025 20:59
Jakarta: Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam membangun ketahanan berkelanjutan. Mengingat kerentanannya terhadap berbagai risiko bencana seperti aktivitas seismik, banjir, dan dampak perubahan iklim.
 
Hal tersebut menjadi momentum Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi bencana di kawasan Asia Tenggara. 
 
ADEXCO edisi keempat menjadi pameran dan konferensi internasional yang berfokus pada penanggulangan bencana, mitigasi risiko, dan perlindungan sipil lintas sektor. Mengusung tema “Toward Resilient Nations: Integrated Disaster Risk Reduction for Southeast Asia”, ADEXCO 2025 akan diselenggarakan pada 10–13 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menyampaikan ADEXCO menjadi ruang strategis bagi berbagai pihak untuk mengakses dan mengeksplorasi perkembangan sains, teknologi, serta solusi kebencanaan mutakhir di tingkat global.
 
"Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam mendorong industrialisasi kebencanaan sebagai bagian dari penguatan kapasitas nasional menuju center of excellence di bidang penanggulangan bencana, dalam merespons future crisis akibat perubahan iklim dan bencana, menuju resiliensi yang berkelanjutan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 17 Juni 2025.
 
Baca juga: Apakah Perubahan Iklim Berdampak Bagi Stok Ikan di Lautan? Ini Penjelasan Pakar IPB

Ajang ini sendiri dirancang untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang baik pemerintah, penyedia teknologi, lembaga kemanusiaan, militer, serta sektor swasta dan publik dalam satu ekosistem kolaboratif guna menampilkan pemikiran strategis, keahlian teknis, dan solusi inovatif di bidang manajemen bencana.
 
Country Manager Pamerindo Indonesia Lia Indriasari menegaskan bahwa kolaborasi ADEXCO dengan rangkaian Indonesia Energy & Engineering Series merupakan bentuk nyata pendekatan lintas sektor yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan masa kini.
 
"Dengan menyatukan ADEXCO bersama berbagai pameran sektor energi, konstruksi, dan teknologi dalam IEE Series, kami menciptakan ruang dialog dan sinergi yang lebih luas. Penanggulangan bencana tidak bisa berdiri sendiri tapi harus terintegrasi dengan infrastruktur, pasokan energi, dan sistem layanan publik yang tangguh. Inilah semangat kolaboratif yang ingin kami hadirkan melalui ADEXCO 2025," jelas Lia.
 
Dengan dasar kolaborasi tersebut, ADEXCO kian mendorong penguatan manajemen risiko, peningkatan koordinasi tanggap darurat, serta pengembangan solusi terintegrasi dan inovatif. Inisiatif ini juga memperluas ruang pembelajaran lintas industri, advokasi kebijakan, penguatan regulasi, dan upaya menjaga ketahanan di tengah krisis.
 
Berlandaskan kolaborasi multipihak ini, ADEXCO 2025 tidak hanya menjadi ajang temu teknologi dan pemangku kepentingan, tetapi juga forum strategis untuk mendorong praktik terbaik dalam penguatan ketangguhan nasional dan regional, di mana, ADEXCO 2025 mengusung sejumlah fokus utama yang menjadi pilar dalam penyelenggaraan program dan pamerannya.
 
Fokus tersebut mencakup penguatan sistem penanggulangan bencana berbasis teknologi dan komunitas, respons cepat terhadap bencana alam dan industri (multihazard response),  pengembangan teknologi sistem peringatan dini (early warning system), infrastruktur tangguh terhadap bencana (resilient infrastructure); manajemen pascabencana dan pemulihan terpadu,  serta adaptasi terhadap perubahan iklim melalui pendekatan berbasis alam (nature-based solutions).
 
Direktur Operasional ADEXCO Andrian Cader menyatakan bahwa ADEXCO 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan bencana dan perlindungan sipil di tengah meningkatnya risiko akibat krisis iklim dan urbanisasi.
 
ADEXCO 2025 diharapkan menjadi katalisator sinergi antar pemangku kepentingan dalam menjawab tantangan kemanusiaan dan lingkungan yang semakin kompleks. Hal ini juga selaras dengan laporan UNDRR yang menyebut Asia sebagai kawasan paling rentan terhadap bencana, terutama banjir.
 
Menanggapi tantangan tersebut, pendekatan adaptif dan berbasis teknologi menjadi kunci. Di Indonesia, pemanfaatan teknologi seperti drone, AI, big data, dan sistem peringatan dini telah mempercepat respons dan meningkatkan akurasi mitigasi. Komitmen ini diperkuat oleh kebijakan nasional seperti RIPB 2020–2044 yang menekankan sinergi lintas lembaga dan integrasi sistem informasi.
 
“ADEXCO mengambil peran strategis dalam membentuk kerangka ketahanan menyeluruh yang mencakup teknologi, komunitas, dan institusi perlindungan sipil dengan harapan menjadikan Indonesia model ketahanan berkelanjutan di kawasan,” ungkap Andrian.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan