Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan demikian lantaran sudah ada negara yaitu Inggris dan Jepang yang telah mengumumkan kondisi ekonomi mereka masuk ke jurang resesi. Lestari menyoroti kondisi APBN saat ini memikul beban cukup berat pasca penyelenggaraan Pemilu dan Imlek. Padahal, APBN merupakan instrumen untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
"Bagaimana sebetulnya kita mendeteksi kelesuan dan bagaimana kita mampu mengatisiapsi dan membangkitkan serta membangun daya tahan belanja setelah Pemilu," kata dia dalam Forum Diskusi Denpasar 12 yang dipantau daring, Rabu, 21 Februari 2024.
Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan APBN Harus Dikelola Secara Akuntable |
Dia juga mengatakan, diperlukan solusi untuk beberapa faktor yang menekan pertumbuhan ekonomi nasional saat ini. Khususnya , solusi-solusi di sektor pangan dan pertanian.
"Kita tidak menutup mata bebagai macam faktor yang terjadi pasca Pemilu, seperti gagal panen, kekeringan berkepanjangan," sebut dia.
Menurutnya, kepastian ketersediaan pangan akan berpengaruh kesejahteraan masyarakat dan berimplikasi pada ekonomi nasional. Di kondisi itu daya beli masyarakat akan terjaga.
Meski begitu, Lestari tidak memungkiri berbagai stimulus seperti bantuan sosial (bansos) sudah digulirkan oleh pemerintah belakangan ini. Namun yang disayangkan stimulus itu justru dinilai sebagai alat untuk kepentingan politik.
"Stimulus ini diperluakan untuk membangun kestabilan karena ada situasi daya beli dan geliat ekonoimi yang harus dijaga," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id