Riset terbaru Populix menunjukkan bahwa Gen MZ kini menjadi kelompok paling berpengaruh dalam menentukan relevansi brand di Indonesia.
Mereka tidak lagi hanya melihat kualitas atau harga, tetapi menuntut aksi nyata, keberpihakan, transparansi, serta identitas lokal yang autentik.
Temuan ini dipaparkan dalam Populix Industry Outlook 2026: Winning in a Market that Won’t Wait yang digelar pada 4 Desember 2025 di Jakarta.
Aksi nyata lebih penting dari sekadar pernyataan
Populix menemukan bahwa generasi muda menilai brand bukan dari kampanye manis yang ditampilkan di media, tetapi dari sikap nyata terhadap isu sosial, lingkungan, maupun keberpihakan publik.“Perilaku Gen MZ kini menjadi arah baru dalam strategi brand di Indonesia. Studi Populix menunjukkan bahwa 67% responden mempertimbangkan ulang, bahkan berhenti menggunakan, sebuah brand berdasarkan sikap brand terhadap suatu isu. Konsumen kini mengharapkan aksi nyata, bukan hanya pernyataan,” ujar Policy & Society Research Director Populix, Vivi Zabkie, dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 Desember 2025.
Transparansi dan konsistensi kini menjadi standar baru. Brand dituntut untuk jujur, terbuka, dan tidak hanya mengikuti tren isu sesaat.
| Baca juga: Strategi Ini Ampuh Bikin Bisnis Online Melesat! |
Identitas lokal semakin kuat jadi daya tarik brand
Kebanggaan terhadap brand lokal turut naik signifikan. Riset Populix menunjukkan 98 persen konsumen bangga ketika brand Indonesia menembus pasar global.Lebih dari 90 persen konsumen ingin brand tetap mempertahankan identitas lokal saat berekspansi.
“Indonesia kini berada di posisi keempat produsen dan eksportir kopi terbesar dunia, dan kami ingin menjadi bagian dari perjalanan membawa kopi Indonesia ke panggung global," ungkap Head of Brand & Communications Kenangan Brands, Aryo Ardiarso Wibisono.
"Oleh karena itu, saat ekspansi ke negara-negara tetangga, kami bangga memperkenalkan diri sebagai brand asal Indonesia. Salah satu hal yang membedakan kami adalah kehangatan dan kultur Indonesia yang kami hadirkan melalui customer experience, karena menurut kami, being authentic dan membangun kedekatan emosional adalah kunci diferensiasi brand,” tuturnya.
Kualitas produk lokal yang meningkat, harga kompetitif, dan identitas budaya membuat brand Indonesia lebih mudah diterima di luar negeri.
Budaya pop, kreator, dan komunitas jadi penentu baru
Gen MZ hidup dalam dunia yang penuh pilihan dan banjir informasi. Karena itu, mereka semakin selektif saat menentukan brand yang dianggap “sejalan”.“Gen Z hidup dalam kondisi paradox of choice and information. Mereka terpapar terlalu banyak pilihan sehingga semakin selektif. Banyak brand mengejar atensi lewat kanal besar, padahal yang lebih penting adalah membangun curiosity. Dari curiosity, bangun experience yang menciptakan makna,” jelas CEO infipop dan Inisiator Minutes of Manager, Irfan (Fanbul) Prabowo.
Budaya pop, komunitas, hingga konten kreator menjadi kekuatan besar dalam mendorong relevansi brand. Yang paling dihargai Gen MZ bukan sekadar promosi besar-besaran, tetapi curiosity dan pengalaman bermakna.
Brand harus autentik
Diskusi Populix menegaskan bahwa pasar 2026 akan lebih cepat bergerak dan lebih keras menilai brand.“Brand harus tampil lebih autentik dan lebih genuine secara emosional agar tetap relevan dan dipercaya Gen MZ untuk memenangkan pasar di 2026,” ucap Vivi.
Seluruh temuan berasal dari survei terhadap 2.122 responden Indonesia yang dilakukan 15 Mei–1 Juni 2025 dan dirangkum dalam laporan What Shapes Brand Loyalty Today.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News