Produk baru berupa balok ikat (sloof) milik PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Foto: dok WSBP.
Produk baru berupa balok ikat (sloof) milik PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Foto: dok WSBP.

Produk Ini Bikin Infrastruktur Semakin Kokoh, Apa Itu?

Husen Miftahudin • 19 Januari 2023 16:47
Jakarta: PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) saat ini tengah memproduksi salah satu produk baru berupa balok ikat (sloof), yang merupakan produk beton pracetak (precast) bersama dengan lining sebagai satu kesatuan yang berfungsi sebagai penahan dinding tanah pada proyek infrastruktur seperti jalan, saluran irigasi, dan lain sebagainya.
 
"Kami melihat peluang tinggi untuk pasar precast di tahun 2023 ini, di mana pemerintah juga mengejar penyelesaian proyek-proyek pembangunan infrastruktur," kata Director of Operations WSBP Sugiharto dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 Januari 2023.
 
Saat ini WSBP memiliki dua tipe produk sloof, di mana keduanya mempunyai panjang, lebar, dan tinggi 1,40 meter x 0,40 meter x 0,50 meter. Perbedaan yang ada pada dimensi torehan disesuaikan dengan kondisi kemiringan tanah pada masing-masing proyek.

Sebagai produk baru, sloof langsung dipesan untuk berbagai proyek antara lain proyek Jalan Kamojing Telar Barugbug di Karawang serta proyek rehabilitasi, peningkatan, dan modernisasi jaringan irigasi Salamdarma di Subang. Kedua proyek ini disuplai dari Plant Subang, Plant Sadang, dan Plant Karawang.
 
Hingga saat ini, progres produksi pemenuhan order produk sloof untuk proyek Proyek Jalan Kamojing Telar Barugbug dari ketiga plant tersebut sebesar 34,29 persen dengan rata-rata kapasitas produksi sebanyak 123 batang per hari.
 
Per awal Januari 2023, total progres suplai proyek Jalan Kamojing Telar Barugbug JOP70 telah mencapai 8,53 persen. "Kami berkomitmen target penyelesaian pengiriman pada kuartal I-2023," tegasnya.
 
Baca juga: Realisasi Anggaran Kementerian PUPR Tembus Rp118,03 Triliun, Bangun Apa Saja?

 
Lalu total progress produksi pemenuhan order produk sloof untuk proyek jaringan irigasi Salamdarma dari ketiga plant tersebut sebesar 15,26 persen, di mana rata-rata kapasitas produksi sebanyak 30 batang per hari.
 
Untuk proses suplai proyek rehabilitasi, peningkatan, dan modernisasi jaringan irigasi Salamdarma masih dalam proses konfirmasi terkait jadwal pengiriman. Sugiharto memastikan, pengiriman sloof akan sesuai kebutuhan proyek dan jadwal yang telah ditentukan.
 
"Dalam menjaga kualitas dari produk kami pastikan seluruh proses dari penerimaan material sampai barang sampai di proyek sesuai dengan quality plan dan prosedur yang sudah ditetapkan," tambahnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan