"Sesuai namanya kreatif, maka pelaku ekonomi kreatif harus lebih kreatif, menciptakan nilai tambah, membuat perbedaan produk dengan yang lainnya, dan menciptakan keunikan pada produk," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal, dilansir dari Antara, Senin, 19 September 2022.
Pada kesempatan itu, Faisal bertindak sebagai narasumber bersama Plt Kepala Balitbangda Kaltim Fitriansyah dan Ketua DPW Gekrafs Kaltim Aji Mirza Hakim pada Talkshow Gekrafs Corner garapan DPW Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekrafs) Kaltim, di Mall City Centum Samarinda.
Faisal menambahkan selain kreativitas dan keunikan produk, saat ini dunia perdagangan sudah memasuki era hilirisasi dan digitalisasi. Maka pelaku ekonomi kreatif di Kalimantan Timur harus bisa mengikuti perkembangan zaman dengan mengubah pola pikir dan orientasi produksi menuju hilirisasi dan digitalisasi.
Baca: Tenang! BRI Pastikan Data Nasabah Tak Bocor |
Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemkot Samarinda ini mengungkapkan dari sisi pemasaran pun harus digarap pelaku ekonomi kreatif di Kaltim secara digital, sampai sistem pembayaran digital juga harus dipenuhi jika ingin terus berkembang sesuai perkembangan dunia digital saat ini.
Fitriansyah mengungkapkan rekomendasi riset atau kajian terkait pengembangan ekonomi kreatif di Kalimantan Timur yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kaltim.
“Ada tiga kota/kabupaten yang menonjol perkembangan pelaku ekonomi kreatifnya yakni Samarinda dengan kuliner dan musik, Balikpapan dengan digitalisasi dan kuliner, kemudian Tenggarong Kutai Kartanegara dengan perfilman dan seni budaya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News