Direktur Eksekutif FMCG Insights Achmad Haris menilai pernyataan akhir tahun Kepala BPOM Penny K Lukito mengeliminir kekhawatiran tak beralasan banyak kalangan, rencana pelabelan terburu-buru dan bakal memukul industri AMDK. Tentu diharapkan justru memberi stimulus industri AMDK.
"Tekad BPOM menggulirkan inisiatif pelabelan BPA menunjukkan komitmen lembaga sebagai otoritas keamanan pangan yang berpandangan jauh dan mengedepankan kesehatan publik," ujar Achmad Haris, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 21 Januari 2022.
Menurutnya produsen galon guna ulang bermerek perlu beranjak dari zona nyaman dan menyambut ajakan Kepala BPOM untuk sama-sama menjaga kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. "Kepala BPOM mengharapkan industri AMDK punya visi yang sama dalam melindungi masyarakat," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala BPOM Penny K Lukito mengungkapkan, rancangan peraturan label BPA dalam proses harmonisasi di level pemerintahan. Meski tak menyebut detail kapan peraturan itu selesai, namun ditekankan kebijakan pelabelan BPA tidak asal-asalan dan seolah menjawab tudingan miring sejumlah pihak atas inisiatif BPOM.
Menurut Penny label BPA semata bertujuan melindungi masyarakat. Meski risiko BPA pada air minum kemasan tidak dirasakan publik saat ini, namun tak tertutup kemungkinan muncul masalah-masalah di kesehatan masyarakat di masa mendatang.
"Saya mengajak pelaku usaha, utamanya industri besar, untuk ikut memikul tanggung jawab melindungi masyarakat karena ada risiko BPA yang terkait dengan aspek kesehatan manusia, termasuk fertility (tingkat kesuburan wanita) dan hal-hal lain yang belum kita ketahui saat ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News