Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR
Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR

Gaji ke-13 Dinilai Tidak Tingkatkan Perekonomian Secara Riil

Antara • 04 Juli 2022 11:04
Medan: Pengamat Ekonomi dari Universitas Sumatra Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo menilai gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak akan meningkatkan perekonomian secara riil. Hal itu karena pendapatan yang bertambah juga diikuti kenaikan harga berbagai barang kebutuhan.
 
"Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui bansos (bantuan sosial), THR, dan gaji ke-13 untuk ASN sebenarnya bagus, tapi pada saat bersamaan harga berbagai kebutuhan juga naik," ujar Wahyu, dilansir dari Antara, Senin, 4 Juli 2022.
 
Ia menunjuk berbagai harga barang khususnya kelompok makanan yang naik, termasuk adanya pengurangan subsidi sebagai kompensasi bertambahnya belanja negara dengan mengurangi subsidi seperti penghapusan BBM jenis premium. Semua itu akan membuat gaji ke-13 tidak terlalu berpengaruh secara riil dalam meningkatkan perekonomian.
Baca: Menparekraf: Desa Wisata Jadi Program Unggulan

Apalagi, ujar Wahyu yang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU itu, pada Juli ada tahun ajaran baru sekolah yang membutuhkan biaya besar, ditambah lagi dengan kenaikan tarif dasar listrik, pembatasan pertalite, dan kemudian menyusul penghapusan elpiji tiga kg.
 
"Yang pasti, akibat kenaikan harga barang dan lainnya, inflasi akan meningkat," katanya.

Untuk Sumut, inflasi di Juli diperkirakan bisa mencapai 1,5 persen dibandingkan dengan Juni yang 1,4 persen.  "Yang dikhawatirkan lagi dari kenaikan berbagai barang adalah kelompok masyarakat yang tidak mendapatkan manfaat dari pemerintah melalui kenaikan gaji atau subsidi," tuturnya.
 
Golongan masyarakat itu, ujar Wahyu, akan menanggung beban kenaikan harga barang tersebut tanpa tambahan pendapatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan