Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan mengatakan, realisasi konsumsi Biosolar untuk nelayan di wilayah Blanakan pada Oktober 2024 telah terserap penuh di pekan ketiga. Padahal realisasinya telah dialokasikan untuk satu bulan.
"Sedangkan alokasi yang diberikan untuk SPBUN Blanakan ini merupakan angka yang ditetapkan berdasarkan realisasi rata-rata selama periode Januari sampai dengan September 2024 dan evaluasi dari kebutuhan di lapangan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 25 Oktober 2024.
Baca juga: Upaya Pertamina Patra Niaga Regional Beri Dampak Positif bagi Masyarakat dan Lingkungan |
Kendati demikian, Pertamina terus berkomitmen untuk menyalurkan BBM jenis Biosolar kepada masyarakat sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah di tengah peningkatan konsumsi Biosolar pada Oktober 2024. Pertamina juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyalurkan Biosolar
"Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi kebutuhan, realisasi per bulan, hingga dibandingkan dengan alokasi yang ditetapkan oleh Pemerintah hingga akhir tahun. Seluruh proses ini dilakukan sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku," ujar Eko.
Sesuai prosedur, ia mengungkapkan, pihak SPBUN 38.41213 Blanakan telah mengajukan permohonan penambahan alokasi Biosolar pada tanggal 22 Oktober 2024. Permohonan ini juga telah disetujui sehingga saat ini sudah diproses untuk penambahan alokasi bulan berjalan sebesar 70 persen dari alokasi normal.
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat juga telah melakukan koordinasi dengan Fuel Terminal Cikampek untuk memprioritaskan pengiriman Biosolar ke SPBUN 38.41213 Blanakan. Oleh karena itu, ia menyayangkan sempat terjadinya aksi demonstrasi yang berujung kericuha di SPBUN 38.41213 Blanakan.
"Sore kemarin, truk tangki yang mengangkut Biosolar telah tiba dan segera melakukan proses bongkar dan kemudian langsung dilakukan pelayanan ke konsumen nelayan. Pertamina berharap agar penyaluran Biosolar untuk nelayan wilayah Blanakan, Subang dapat berjalan dengan kondusif," tutup Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News