Koreksi ini terjadi hanya dalam waktu dua hari, memunculkan pertanyaan apakah ini dampak nyata dari inflasi yang mulai menggigit?
Inflasi dan tarif impor jadi biang kerok?
Menurut Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin salah satu penyebab utama penurunan harga Bitcoin adalah lonjakan Consumer Price Index (CPI) di Amerika Serikat."Data CPI AS bulan Juni yang dirilis tadi malam menunjukkan kenaikan harga konsumen
sebesar 0,3 persen secara bulanan dan 2,7 persen secara tahunan, peningkatan paling signifikan sejak Januari. Lonjakan tersebut didorong oleh kenaikan harga barang impor seperti perabot
rumah tangga, elektronik, dan pakaian yang terdampak oleh tarif perdagangan AS," jelas Fahmi dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 Juli 2025.
| Baca juga: Potensi Bitcoin Di Tengah Ancaman Kenaikan Tarif Trump |
Fahmi menjelaskan, kenaikan tersebut selaras dengan kekhawatiran The Fed bahwa inflasi akibat kebijakan tarif Trump baru mulai terasa. Hal ini juga meningkatkan kemungkinan akan dipertahankannya suku bunga di level 4,25-4,50 persen hingga paling cepat September.
Altcoin masih bergairah meski Bitcoin melemah
Meski Bitcoin terkoreksi, sejumlah altcoin justru masih mencetak kenaikan signifikan. Aset seperti CRV, PENGU, XLM, dan ALGO menunjukkan performa positif dalam 24 jam terakhir, bahkan CRV naik lebih dari 10 persen.Menurut Fahmi, hal ini menunjukkan adanya rotasi modal dari Bitcoin ke altcoin berkapitalisasi menengah, yang sering kali terjadi di fase lanjutan siklus bull market.
“Jika tren ini berlanjut, altcoin lain bisa memperoleh dorongan lebih kuat, meskipun optimisme terkait potensi penurunan suku bunga The Fed masih menjadi faktor penentu," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
