Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS), Sandiaga Salahuddin Uno saat Demo Day Program Desa Emas yang digelar bersama INOTEK Foundation dalam rangkaian kegiatan Agrinex 2025.
Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS), Sandiaga Salahuddin Uno saat Demo Day Program Desa Emas yang digelar bersama INOTEK Foundation dalam rangkaian kegiatan Agrinex 2025.

Desa Emas Diyakini Mampu Menciptakan Ekosistem Wirausaha Perdesaan

Medcom • 08 November 2025 15:00
Jakarta: Program Desa Emas diyakini mampu memperkuat kemandirian ekonomi desa. Melalui pengembangan potensi lokal, Desa Emas dapat menciptakan ekosistem wirausaha berkelanjutan. 
 
Hal itu diungkapkan Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS), Sandiaga Salahuddin Uno saat Demo Day Program Desa Emas yang digelar bersama INOTEK Foundation dalam rangkaian kegiatan Agrinex 2025.
 
Kegiatan ini menampilkan hasil pengembangan produk unggulan desa yang telah dibina selama delapan bulan, sekaligus memberikan ruang bagi pelaku usaha desa untuk mempresentasikan inovasi, capaian, dan dampak usaha mereka. 

Selain itu, kegiatan ini memperluas jejaring bisnis melalui Business Matching dengan calon mitra, investor, dan lembaga pendukung.
 
Sandiaga mengatakan, Desa Emas merupakan inisiatif kolaboratif untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa melalui pengembangan potensi lokal serta penciptaan ekosistem wirausaha berkelanjutan. 
 
Selama delapan bulan terakhir, program ini telah mendampingi UMKM dan kelompok usaha di Karawang, Magelang, Indramayu, dan Bogor–Sukabumi.
 
Para pelaku usaha kecil diberikan pelatihan kewirausahaan, pendampingan bisnis, fasilitasi akses pasar dan branding, pengurusan legalitas usaha, hingga penguatan kelembagaan.
 
"Puncak kegiatan Demo Day ini membuka peluang kemitraan strategis bagi UMKM desa, memperkuat akses pasar dan distribusi, serta memberikan penghargaan bagi kelompok usaha terbaik," kata Sandiaga, Minggu 9 November 2025.
 
Selama tiga hari pameran, produk UMKM unggulan desa dipamerkan, antara lain mango gummy, manisan mangga, dan selai mangga dari POKTAN Mangga Bima Mulya.
 
Kemudian, kerajinan bambu artistik dari Sagala Tina Awi; sarmut talas Bogor dan lapis singkong dari Riva Cake; dodol mangga dan dried mango dari POKTAN Sinawang.
 
Selanjutnya, balung kuwuk dari KWT Serbaguna Arum Krajan; serta kopi arabika kaliangkrik dari POKTAN Mekar Lestari. 
 
"Total nilai penjualan selama pameran mencapai Rp 33.948.000," katanya.
 
Tak hanya berjualan, para pelaku usaha juga mengikuti business matching yang dilaksanakan pada 7 November 2025.
 
Sebanyak 19 kelompok usaha berkesempatan mempresetasikan produknya kepada calon investor dari sektor perbankan dan pembiayaan, ritel, serta asosiasi pendukung. 
 
Potensi pembiayaan dan pemasaran yang dihasilkan mencapai Rp 2,865 miliar, termasuk penandatanganan dua MoU, antara lain PT Berkah Melano Indonesia dengan Sagala Tina Awi, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu dengan POKTAN Bima Mulya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan