“Di tengah tantangan tersebut, Sampoerna menyesuaikan strategi perusahaan untuk mempertahankan daya saing bisnisnya dan menjawab tren yang berubah,” kata Presiden Direktur HM Sampoerna Mindaugas Trumpaitis dalam paparan publik virtual, Jumat, 18 September 2020.
Menurutnya perusahaan wajib mewaspadai dan beradaptasi terhadap berbagai dampak lanjutan dari pandemi yang terjadi secara global.
Salah satu contoh strategi yang dilakukan perusahaan adalah meluncurkan produk Sigaret Kretek Mesin (SKM) tar tinggi. Perusahaan melihat sepanjang 2019 pangsa pasar SKT Sampoerna dengan merek Dji Sam Soe dan Sampoerna Kretek adalah 36,3 persen.
Pangsa pasar tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pangsa pasar Sigaret Putih Mesin (SPM) melalui produk utamanya Marlboro, Philip Morris Indonesia (PMID), dan SKM masing-masing sebesar 57,2 persen dan 29,6 persen.
"Sebagai contoh, kami meluncurkan produk SKM tar tinggi untuk merespons pergeseran permintaan ke produk tar yang lebih tinggi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News