Pertama, melakukan proses bridging antara budidaya (supply) dan kebutuhan produk pertanian di industri maupun konsumen di hilir (demand). Kedua, melakukan peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan online maupun pendampingan oleh penyuluh pertanian, serta dukungan yang intensif dari produsen mitra Kadin untuk budidaya sesuai kebutuhan dengan memahami lebih baik GAP, GMP, GHP.
"Di samping juga menerapkan aspek keamanan dan keselamatan para petani dengan protokol lapangan pencegahan covid-19," ujar Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi, dikutip keterangan tertulis, Selasa, 5 Mei 2020.
Ketiga, melakukan pilot project semacam close loop, dengan mensinergikan antara para pelaku usaha pertanian dalam suatu kostratani sebagai pusat gerakan ekonomi. Keempat, mengkoneksikan para duta pertanian milenial dan duta pertanian andalan yang memanfaatkan teknologi informasi dengan penyedia logistik yang cukup kompetitif untuk mendukung kelancaran distribusi produk mereka ke konsumen.
Dedi menjelaskan, terjalinnya kerja sama ini merupakan bentuk respon terhadap arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo agar ketersediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia tidak boleh berhenti.
"Pada era disrupsi akibat pandemi covid-19 ini, bersinergi dengan instansi terkait adalah sebuah solusi. Disrupsi ini luar biasa dan kita tidak bisa berjalan sendiri. Kami perlu mendapat dukungan dari swasta seperti Kadin", ujar Dedi.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kompartemen Hortikultura Kadin Karen Tambayong menyampaikan, bahwa untuk memecahkan permasalahan penyediaan pangan, berkolaborasi dengan instansi lain sangat penting untuk dilakukan.
"Kami kemarin berkoordinasi dengan BNPB agar mengizinkan kami untuk melakukan distribusi logistik. Khususnya hortikultura ke beberapa kota tujuan kami baik di Jawa maupun Sumatera", kata Karen.
Hal tersebut kemudian langsung direspon oleh PT Pos Logistik dan PT KAI. Menurut Karen, hal terpenting dalam situasi seperti ini adalah bagaimana selain memecahkan permasalahan logistik, tetapi juga tetap menjaga agar petani tetap sehat. "Karena merekalah yang langsung bergerak di lapangan," kata Karen, yang juga berprofesi sebagai petani hortikultura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News