Masyarakat setempat, terutama yang kehilangan mata pencaharian banyak terbantu dengan meningkatnya permintaan ekspor cabai ke Jepang. (Foto: Dok. Kementan)
Masyarakat setempat, terutama yang kehilangan mata pencaharian banyak terbantu dengan meningkatnya permintaan ekspor cabai ke Jepang. (Foto: Dok. Kementan)

Cabai Hasil Tanam Petani Gunung Rinjani Diminati Jepang

Gervin Nathaniel Purba • 30 April 2020 20:43
Lombok: Wabah virus korona (covid-19) memberikan berkah tersendiri bagi sektor hortikultura. Permintaan masyarakat akan buah maupun sayuran saat ini mengalami peningkatan yang cukup tajam. Tak terkecuali hasil produksi petani cabai di kaki Gunung Rinjani, Lombok yang kini banyak diminati hingga mancanegara. 
 
Masyarakat setempat, terutama yang kehilangan mata pencaharian banyak terbantu dengan meningkatnya permintaan ekspor cabai ke Jepang. Masalah ekonomi masyarakat dapat teratasi.
 
"Mereka kami berdayakan untuk bantu sortasi dan pemetikan pangkal cabai. Kami harus menyiapkan 8,4 ton cabai untuk pengiriman ke Jepang," ujar Ketua Kelompok Tani setempat, Etty Suryaningsih, dikutip keterangan tertulis, Kamis, 30 April 2020.

Etty mengatakan, kendati tengah dilanda wabah covid-19, permintaan ekspor cabai tetap stabil. Minggu lalu, mereka baru mengirim enam ton cabai ke Jepang dalam bentuk beku melalui PT Surya Elok Sejahtera. 
 
Dirinya mengungkapkan, bahwa warga sangat bersemangat ketika dilibatkan untuk membantu memenuhi permintaan mitra eksportir kelompok Putri Rinjani. 
 
Etty juga menekankan pentingnya menjaga kualitas cabai kepada semua anggotanya. Dengan demikian, produk mereka dikenal dan dicari oleh mitra eksportirnya. Selain cabai, mutu manggis yang mereka kirim juga tidak pernah ditolak oleh importir di negara tujuan. 
 
"Kami bersyukur pembeli dari Tiongkok pernah langsung mencari ke sini. Saya mengutamakan mutu, sehingga saya berharap mendapatkan harga yang pantas. Pembeli yang menawar dengan harga rendah selalu saya tolak, karena petani harus mendapatkan hasil yang sepadan," kata Etty. 
 
Selain cabai besar dan manggis, mereka juga memenuhi permintaan cabai merah keriting dan empon-empon untuk diekspor ke Eropa dan Jepang. Begitu juga gula aren yang diekspor ke Jepang.
 
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto meminta kepada semua jajarannya agar mendukung kegiatan kelompok tani Putri Rinjani. Utamanya agar dapat mendukung upaya gerakan tiga kali lipat ekspor (GraTiEks) produk hortikultura yang digaungkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. 
 
Anton, panggilan akrabnya, berharap kelompok tani lainnya memiliki semangat yang sama. “Salah satunya mengutamakan mutu hasil produknya dengan menerapkan praktek budidaya yang baik dan benar," kata Anton.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan