"Makanya, dalam desain 2021 yang sudah mulai dilakukan dan jaga APBN 2020, fokusnya tetap ke ekonomi dan instrumen tetap sehat meski tekanan luar biasa," kata dia di Kantor Pusat DJP, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020.
Dirinya menambahkan dampak korona terhadap perekonomian merupakan yang paling sulit diprediksi. Tak hanya oleh Indonesia, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta negara yang kini terjangkit virus korona belum bisa memprediksi seberapa lama kondisi ini bisa segera diatasi.
"Tidak ada satupun yang ketahui apakah virus ini akan selesai dalam waktu dekat atau panjang. Maka, karena ketidakpastian itu, kita juga harus hati-hati. Kita pilih jaga dalam jangka waktu yang relatif panjang," jelas dia.
Untuk itu, pemerintah akan berhati-hati dalam menyusun kebijakan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada. Jika amunisi kebijakan habis di depan maka nantinya pemerintah akan menghadapi situasi kemampuan untuk intervensi yang lebih sulit ketika kondisi ini terjadi dalam periode yang lebih panjang.
"Jadi yang ingin saya sampaikan begini, fiskal policy tetap kita siapkan artinya untuk skenario jangka pendek (sampai Maret-April) atau skenario jangka panjang (enam bulan sampai akhir tahun atau semester 1)," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id