PTPN dan Perhutani memiliki luas lahan perkebunan 130 ribu hektare (ha). Jika ditambah dengan lahan plasma rakyat seluas 140 ribu ha, maka akan memberikan manfaat maksimal bagi sektor pertanian di Tanah Air.
"Kalau masing-masing punya produksi tujuh ton, maka bukan enggak mungkin PTPN dan Perhutani ini jadi tulang punggung ke depan bisa swasembada pula," kata Erick di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 9 Juni 2020.
Erick menjelaskan sinergi kedua BUMN itu akan menjawab kebutuhan produksi dalam negeri. Misalnya impor komoditas gula konsumsi yang kerap menjadi isu setiap tahun.
"Untuk yang konsumsi ini PTPN bersama Perhutani kita sinergikan supaya swasembada ke depan dilakukan," ujar Erick.
Di sisi lain, kondisi PTPN tengah sakit-sakitan sehingga Kementerian BUMN turut merampingkan jumlah direksi. Untuk PTPN 1-14 selain holding, Erick hanya menyisakan satu direksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News