Pada kesempatan itu, Syahrul meminta kepada jajaran di bawahnya untuk melakukan mekanisasi secara komprehensif untuk tanam perdana bersama Presiden Jokowi.
"Pak Dirjen, tidak ada lahan yang diolah tanpa traktor. Pakai traktor rawa, lakukan dengan mekanisasi, dan tentukan tempat yang bagus," ujar Mentan Syahrul, dikutip keterangan tertulis.
Di lokasi food estate tersebut, Mentan juga berharap dapat menunjukkan pengembangan seluruh komoditas pertanian dengan skala luas, yang merupakan upaya terobosan peningkatan produksi pangan dan stok cadangan pangan nasional. Terutama mengantisipasi dampak pandemi covid-19.
Dia meminta tidak hanya padi dan jagung, namun juga jeruk, kelapa, itik, dan ikan dipersiapkan. Dirinya ingin agar skema program dan rencana program jelas. Begitu pula hasilnya.
Pengembangan kawasan food estate berbasis korporasi petani di Lahan Rawa Kalimantan Tengah diupayakan melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan rawa melalui pengembangan sistem hulu sampai hilir lintas kementerian dan lembaga terkait.
Pada tahun ini, kegiatan food estate difokuskan untuk pengembangan pada areal pertanian yang telah ada, yaitu seluas 30 ribu hektare (ha) di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau.
Intensifikasi lahan pada lokasi food estate ini dilakukan dengan meningkatkan kemampuan lahan pertanian di lahan rawa melalui pemberian sarana produksi pertanian.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy yang turut mendampingi kunjungan kerja Mentan mengatakan, lahan yang akan dijadikan lokasi food estate di Pulang Pisau pada tahun ini adalah seluas 10 ribu ha.
“Untuk mendukung percepatan olah lahan yang dilakukan bertahap, Ditjen PSP Kementan memberikan dukungan berupa bantuan alsintan traktor roda dua 200 unit dan 150 unit traktor roda empat. Jumlah ini cukup untuk mengolah lahan seluas seribu ha yang akan ditanam perdana presiden,” kata Sarwo.
Sarwo menjelaskan, konsep pengembangan food estate adalah melalui pendekatan hulu hingga hilir. Food estate juga mengintegrasikan tanaman pangan, hortikultura, ternak, dan perkebunan.
“Selain itu, di lokasi ini juga dikembangkan konsep pertanian yang modern serta berkelanjutan. Untuk mendukung budidaya, akan dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi, baik primer, sekunder, maupun dan tersier,” tuturnya.
September ini, proses tanam akan difokuskan di Kabupaten Pulang Pisau dengan terget 1.921 ha. Rinciannya, lahan seluas 501 ha akan digarap di Kecamatan Maliku, Kecamatan Pandih Batu seluas 1.237 ha, Kahatyan Hilir 38 ha, dan Sebangau Kuala 145 ha.
Diketahui provitas lahan yang ada saat ini, menghasilkan empat hingga lima ton per ha gabah dengan IP 200. Varietas yang ditanam adalah Inpari 42, Inpari 32, dan hibrida, dengan sistem tanam tabur benih langsung, dan tanam pindah untuk varietas hibrida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News