Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: dok Kemenperin.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: dok Kemenperin.

Menperin: Hari Pancasila Jadi Momen Pelaku Industri Membangun SDM

Husen Miftahudin • 02 Juni 2021 10:06
Jakarta: Pada peringatan Hari Pancasila kemarin, 1 Juni 2021, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta para pelaku industri turut memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme. Para pelaku industri tersebut harus berorientasi memajukan Indonesia dengan cara membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dan meningkatkan nilai tambah.
 
"Memaknai Hari Pancasila, pelaku industri harus berorientasi memajukan Indonesia dengan cara membangun SDM dan meningkatkan nilai tambah dari hasil alam Indonesia untuk memperkuat struktur industri kita," kata Agus dalam siaran persnya, Rabu, 2 Juni 2021.
 
Sebagai bentuk pengabdian dan upaya menjunjung teguh nilai-nilai Pancasila, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menginisiasi Making Indonesia 4.0 sebagai roadmap (peta jalan) dan strategi Indonesia memasuki era industri digital atau industri 4.0. Making Indonesia 4.0 telah diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 2018 lalu.

Menurut Agus, inisiatif Making Indonesia 4.0 memiliki potensi besar untuk melipatgandakan produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan daya saing global dan mengangkat pangsa pasar ekspor. Melalui peta jalan tersebut, Indonesia diproyeksikan masuk dalam 10 besar ekonomi dunia.
 
"Bapak Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Revolusi Industri 4.0 harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pendalaman nilai-nilai Pancasila," ucapnya.
 
Pemerintah memfokuskan tujuh sektor industri sebagai prioritas yang dikembangkan dengan Industri 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, industri elektronik, sektor alat kesehatan, dan sektor farmasi.
 
Dalam upaya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme dalam dunia industri, Agus juga terus mendorong pencapaian program substitusi impor 35 persen pada 2022. Langkah yang dijalankan antara lain substitusi impor barang-barang baku dan input yang dengan barang yang diproduksi di dalam negeri.
 
Ada tujuh program yang dijalankan guna mengakselerasi program substitusi impor ini dan mendorong percepatan pertumbuhan industri pada 2021, antara lain program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), kebijakan harga gas, program hilirisasi mineral, pengembangan kawasan industri.
 
Kemudian program pengembangan digital capability center, program pengembangan vokasi industri, program pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM), dan program Bangga Buatan Indonesia (BBI).
 
Selain itu, Kemenperin juga terus mengupayakan optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada setiap produk industri nasional, agar mendukung produktivitas bagi sektor pembuat komponennya. Langkah ini sejalan dengan kebijakan Kemenperin untuk menaikkan nilai TKDN menjadi 50 persen pada 2024.
 
"Saya berharap nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme akan terus membangkitkan dunia industri di Tanah Air," pungkas Agus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan