Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: dok Pelindo.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: dok Pelindo.

Pelindo II Terapkan Digitalisasi untuk Cegah Suap

Usman Kansong • 29 Juni 2021 12:53
Jakarta: PT Pelindo II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) terus memanfaatkan teknologi digital dalam layanan pelabuhan.
 
"IPC terus mengoptimalkan layanan terminal peti kemas melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi jasa kepelabuhan dan mencegah praktik suap-menyuap," ucap Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono, Selasa, 29 Juni 2021.
 
Arif menyebut sejumlah program optimalisasi pelayanan operasional kepelabuhan melalui digitalisasi. Pertama, Single Truck Identity.

"Single Truck ID merupakan sistem berbasis elektronik yang terintegrasi dengan Trucking Company, Asosiasi Trucking dan Cabang Pelabuhan dalam melakukan pendaftaran Truck ID yang berisi data identitas kendaraan seperti nomor polisi dan data perusahaan pemilik truk/perusahaan angkutannya," jelas Arif.
 
Dengan implementasi Single TID ini, identitas truk yang masuk ke semua terminal di lingkungan IPC akan berada dalam satu database, sehingga akan memudahkan dalam identifikasi, penataan, dan monitoring truck ke depan.
 
Kedua, penerapan centralized traffic management system. "Ini adalah sistem pengendalian lalu lintas yang mengawasi dan mengatur aktivitas keluar dan masuknya truk trailer di wilayah Pelabuhan," ujar Arif.
 
Dengan penerapan centralize traffic management syatem ini, petugas akan dengan mudah mengawasi dan mengatur pergerakan truck melalui CCTV dan pengeras suara serta patroli secara berkala.
 
Ketiga, penggunaan i-Hub. "I-Hub adalah single platform untuk semua pelayanan berbasis digital," kata Arif.
 
I-Hub ini merupakan pengembangan dari layanan e-Service yang telah berjalan selama ini, dengan menambahkan fitur monitoring, track and trace peti kemas dan sarana pengangkut secara real time yang langsung dapat dimonitor oleh pemilik barang, berbasis mobile app dan web.
 
Dengan implementasi i-Hub ini, IPC memastikan bahwa semua layanan customer ke depan tidak ada lagi physical contact dan berbasis digital.
 
Keempat, penerapan Single Terminal Operating System (Single TOS), untuk memudahkan perencanaan dan pengendalian operasi di semua terminal di IPC dalam satu aplikasi TOS.
 
Penerapan Single TOS ini sejalan dengan program pemerintah yang tertuang dalam Inpres Nomor 5 tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE) di Pelabuhan.
 
Arif berharap digitalisasi ini bukan cuma bertujuan meningkatkan pelayanan, melainkan juga dapat mengikis praktik suap-menyuap.
 
"Digitalisasi membuat pelayanan kepelabuhan menjadi lebih transparan, bukan cuma mengoptimalkan pelayanan, melainkan juga meminimalisasi peluang praktik suap-menyuap," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan