Airlangga menyebut telah terjadi penurunan kasus aktif dari 9 Agustus hingga 4 September di lima Provinsi ini yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua.
"Khusus Nusa Tenggara, kontribusi terhadap kasus secara nasional 2,1 persen. Kesembuhan di atas nasional, 93,83 persen. Tingkat fatality rate-nya di bawah nasional 2,27 persen. Kemudian juga kasus aktifnya 2,18 persen dan penurunannya 73,76 persen dari 9 Agustus sampai dengan 4 September," ujar Airlangga, saat konferensi pers PPKM secara virtual, dikutip Selasa, 7 September 2021.
Sedangkan penurunan kasus aktif di Sumatra adalah 50,59 persen, Kalimantan 64,45 persen, Sulawesi 62,39 persen, Maluku dan Papua 28,77 persen. Airlangga menjelaskan, dari segi kasus aktif, di luar Jawa-Bali ada sebanyak 155.519 kasus aktif dan kontribusinya 60 persen.
Sementara persentase kesembuhan di luar Jawa-Bali sebanyak 90 persen. Angka tersebut sedikit berada di bawah nasional yang sebesar 92,94 persen. Sedangkan dari segi kasus kematian di luar Jawa-Bali terdapat 2,99 persen, di bawah standar nasional yang sedikit lebih baik yakni 3,29 persen.
"Luar Jawa-Bali ini dilakukan perpanjangan PPKM pada Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali yaitu, PPKM level 4 diterapkan 23 Kabupaten/Kota yang sebelumnya adalah di 34 Kabupaten/Kota. Perlu diketahui penurunan level telah terjadi, semula ada tujuh provinsi dan saat ini yang level 4 tinggal di dua provinsi, yaitu di Kaltim dan Kaltara," jelas Airlangga.
Dari pelaksanaan PPKM yang ditetapkan di 23 Kabupaten/Kota, terdapat 15 Kabupaten/Kota dari 34 Kabupaten/Kota yang berlevel 4. Sedangkan terdapat 19 Kabupaten/Kota yang sudah turun levelnya. Namun demikian, Airlangga mengatakan ada tambahan delapan Kabupaten/Kota yang dapat peningkatan dari level 3 ke level 4, sehingga total yang diterapkan level 4 adalah 23 kabupaten/kota.
"Untuk PPKM level 3 diterapkan di 314 kabupaten/kota, ini naik dari sebelumnya 303 kabupaten/kota. Dan PPKM 2 ini terapkan pada 409 kabupaten/kota. Ini sama dengan sebelumnya," ujar Airlangga.
Selain itu, Airlangga juga menyampaikan arahan presiden yang berpesan pada masyarakat kalau pandemi belum berakhir. Oleh karena itu, sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga akan terus berupaya untuk tetap mengendalikan pandemi covid-19.
"Pak Presiden dalam rapat terbatas (ratas), sekali lagi menggarisbawahi apa yang disampaikan oleh Pak Presiden, bahwa pandemi belum berakhir. Virus ini tidak mungkin hilang secara total, kita hanya bisa mengendalikan. Masyarakat diminta tetap waspada, walau angka kasus turun, namun ini belum merata dan masih bersifat dinamis," pungkas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News