"Sejalan hal tersebut, Kemenperin mendorong pelaku IKM, termasuk pelaku usaha perempuan untuk menerapkan penggunaan teknologi industri 4.0, salah satunya yaitu menggunakan platform digital," ucap Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dikutip, dari siaran persnya, Kamis, 28 Oktober 2021.
Kemenperin juga menyediakan program bagi pelaku IKM agar dapat menggunakan digitalisasi yang semakin berkembang melalui e-Smart IKM, Smart Sentra, Smart Material Center, Smart Packaging Center dan Smart IKM. "Kami terus memacu IKM untuk bisa memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran produk mereka, utamanya melalui e-commerce," tambah Reni.
Program e-Smart IKM merupakan sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, sentra dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada. Sejak diluncurkan 2017, e-Smart IKM telah melatih sebanyak 13.184 pelaku IKM di seluruh Indonesia.
Beragam manfaat yang diterima peserta e-Smart IKM, antara lain workshop untuk membuka toko online, masuk ke dalam katalog e-smart IKM, akses ke berbagai program pembinaan, pendampingan pemasaran online, dan workshop bisnis digital. Saat ini program e-smart IKM telah membuat katalog online yang ada pada web www.esmartikm.id.
"Katalog online tersebut terhubung secara online dengan marketplace, social media maupun WhatsApp sehingga memudahkan konsumen menjangkau produk IKM," jelasnya.
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
Di samping itu, e-Smart IKM disinergikan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Sinergi ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah IKM yang onboarding, menciptakan nilai tambah bagi IKM dan meningkatkan permintaan terhadap produk IKM.Oleh karenanya, Kemenperin proaktif mengajak seluruh pengusaha perempuan Indonesia untuk tetap optimistis dalam menghadapi kendala di situasi saat ini, dengan memiliki semangat yang besar serta karya inovatif. "Sehingga kedepannya, IKM khususnya yang dimotori oleh para perempuan Indonesia dapat semakin maju," tutur Reni.
Adapun jumlah pelaku IKM saat ini mencapai 4,4 juta unit usaha atau berkontribusi sebesar 99,77 persen dari total sektor industri secara keseluruhan. Sementara itu, IKM mampu menyerap sebanyak 66,25 persen dari total 15,6 juta tenaga kerja di sektor industri.
Dari jumlah tersebut, terdapat peran besar dari para perempuan pelaku IKM. Sebanyak 47,64 persen dari total unit IKM dikelola oleh perempuan. Sementara itu, terdapat 48,2 persen tenaga kerja perempuan dari 10,3 juta tenaga kerja IKM.
"Dengan kontribusi tersebut, IKM memiliki peran cukup strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan pengembangan sektor swasta yang dinamis," pungkas Reni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id