Ilustrasi aktivitas di kilang minyak Pertamina - - Foto: dok Pertamina
Ilustrasi aktivitas di kilang minyak Pertamina - - Foto: dok Pertamina

Progres RDMP Balikpapan Capai 43% di Oktober 2021

Nia Deviyana • 05 November 2021 12:05
Balikpapan: Strategi PT Pertamina (Persero) dalam melakukan akselerasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan mencapai progres yang besar pada 2021.
 
Setelah berhasil melakukan pemasangan Propane-Propylene Splitter (C3 Splitter) pada Oktober lalu, Pertamina melalui salah satu anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) yakni PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) berhasil mencapai progres proyek hingga lebih dari 43 persen pada akhir Oktober 2021.
 
Progres tersebut memiliki signifikansi bagi tahapan ketahanan energi Indonesia mengingat RDMP Balikpapan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi produk BBM dan Non-BBM dari 260 MBSD menjadi 360 MBSD. 
 
PTH Direktur Utama PT KPI, Suwahyanto mengungkapkan bahwa kinerja progress RDMP Balikpapan telah melampaui target reforecast 43.03 persen. 
 
"Hingga akhir Oktober, RDMP Balikpapan berhasil melakukan realisasi lebih besar 0,25 persen dari target reforecast, realisasi proyek mencapai 43,28 persen. Percepatan ini didukung oleh percepatan delivery peralatan Long Lead Item (LLI) yang mayoritas telah tiba di Balikpapan pada 2021," ujar Suwahyanto melalui keterangan tertulis, Jumat, 5 November 2021.
 
Percepatan tersebut selaras dengan peak construction RDMP Balikpapan yang diestimasi terjadi pertengahan 2022. Adapun LLI merupakan paket peralatan yang keseluruhan prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama, mulai dari pengadaan, manufaktur, hingga sampai ke lokasi proyek di Balikpapan. 
 
Dengan usaha ekstra yang diimplementasikan dalam situasi pandemi, kata Suwahyanto, PT KPB berhasil mengawal aktivitas Engineering, Procurement and Construction (EPC) yang ditunjukkan dengan milestones KPB dalam melakukan kegiatan konstruksi di lapangan meliputi kegiatan sipil, mekanikal, piping, elektrikal maupun lifting peralatan-peralatan dengan dimensi besar ke pondasi yang telah disiapkan.  
 
Contoh LLI yang berhasil dipasang dalam proyek RDMP Balikpapan adalah Column Propane-Propylene Splitter (C3 Splitter), sebuah peralatan penting yang berfungsi untuk memisahkan senyawa propylene dan propane, sehingga dapat dihasilkan produk propylene dengan kemurnian sangat tinggi dan memenuhi syarat sebagai bahan baku pabrik petrokimia polypropylene di Balongan. 
 
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) Feri Yani menyebutkan bahwa pemasangan C3 Splitter di RDMP Balikpapan pada Oktober lalu merupakan momentum penting mengingat peralatan ini termasuk dalam LLI yang sudah dipesan sejak Juli 2019 dan tiba di Balikpapan pada Juli 2021.

RDMP Balikpapan untuk Ketahanan Energi

Suwahyanto menekankan percepatan RDMP Balikpapan dilakukan untuk menunjang ketahanan energi nasional. Menginjak usia ke-4 tahun, PT KPI yang kini menjadi induk usaha kilang dan petrokimia Pertamina memiliki kewenangan mengelola RDMP Balikpapan yang merupakan salah satu proyek terbesar Pertamina. 
 
"Mengingat RDMP Balikpapan merupakan salah satu tonggak kemandirian energi, PT KPI terus melanjutkan proyek RDMP Balikpapan secara on time, on budget, on specification, on return, on regulation," jelas Suwahyanto.
 
RDMP Balikpapan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260 MBSD menjadi 360 MBSD. Selain itu, RDMP Balikpapan bertujuan meningkatkan kompleksitas kilang dari 4,4 menjadi 8,8 yang dihitung melalui Nelson Complexity Index. 

"RDMP Balikpapan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk menjadi Euro V dan target penyerapan TKDN minimum 30 persen," imbuh Suwahyanto.
 
Sejalan dengan Suwahyanto, Feri Yani menerangkan bahwa RDMP Balikpapan yang dikelola oleh PT KPB yang ditargetkan onstream pada akhir 2024 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menjadi 360 ribu barrel per hari dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V. RDMP yang dijalankan juga bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas mengolah minyak mentah ekonomis yang tersedia di pasar.  
 
"Sesuai dengan target reforecast, proyek RDMP Balikpapan ini harus dapat menyelesaikan pembangunan serta mengoperasikan Utilities Complex yang baru pada 2023, serta RFCC dan Alkylation Complex di semester satu 2024 serta unit penghasil HOMC pada akhir semester dua 2024," pungkas Feri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan