"Ada kebiasaan pemerintah, kebiasaan dari kita yang suka mengintervensi ke penjual dan pembeli ini dengan cara otoriter, mendisrupsi dengan istilahnya operasi pasar," kata Lutfi dalam Virtual Meeting Media Group News, Rabu, 10 Februari 2021.
Lutfi menyebut operasi pasar tidak selalu menyelesaikan masalah. Seperti saat ini, ketika harga kedelai dan produk olahan yang masih tinggi, menurutnya jika dilakukan operasi pasar tidak akan memecahkan persoalan karena stok barangnya pun tidak ada.
Justru, mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu menuturkan operasi pasar sering kali mengganggu keseimbangan yang telah terbentuk di pasar antara penjual dan pembeli.
"Operasi pasar kita enggak punya barangnya kok. Dengan penegak hukum yang mengganggu daripada ekuilibrium tersebut. Itu mengganggu daripada permasalahan supply-demand yang sebenarnya kita jaga," ungkapnya.
Untuk masalah kedelai, Lutfi telah mengatakan berulang kali pihaknya memperkirakan harga kedelai akan terus menguat hingga Mei 2021 mendatang. Adapun salah satu solusi yang dilakukannya untuk meredakan masalah tersebut adalah memberikan estimasi harga wajar terhadap produk olahan kedelai, seperti tahu dan tempe.
"Itu (harga wajar) saya umumkan supaya pedagang tahu harga naik. Harga itu baru akan stabil atau melemah pada bulan kelima," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id