Ekonom Indef Bhima Yudhistira menyebut pernyataan perwakilan dagang AS Robert Lighthizer hanya ancaman semata meskipun kebijakan pemerintahan Trump selama ini sudah tepat.
"Sejauh ini Biden belum akan ambil tindakan naikan tarif bahkan Biden ingin melakukan negosiasi lanjutan dengan Tiongkok," kata Bhima kepada Medcom.id, Kamis, 14 Januari 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menambahkan tidak akan ada ketegangan perang dagang antara AS dengan Tiongkok hingga pelantikan Biden. Apalagi Trump masih disibukkan dengan urusan dalam negerinya dibandingkan hubungan dengan negara lain.
"Kelihatannya belum ada. Karena Trump disibukkan dengan urusan impeachment di senat," ungkap dia.
Lighthizer sebelumnya menilai strategi yang dilakukan Administrasi Trump sudah tepat untuk memberlakukan tarif pada ratusan miliar dolar barang-barang Tiongkok mulai 2018. Menurutnya kebijakan pengenaan tarif terhadap Tiongkok menguntungkan pekerja AS, meskipun beberapa ekonom tidak setuju dengan hal itu.
Lebih lanjut, Lighthizer berharap Presiden AS terpilih Joe Biden mau mempertahankan tarif yang dikenakan kepada Tiongkok. Alasannya Beijing telah mengubah keseimbangan kekuasaan atas kepentingan Washington.
"Kami mengubah cara orang berpikir tentang perdagangan, dan kami mengubah cara modelnya. Harapan saya adalah itu (pengenaan tarif kepada Tiongkok) akan terus berlanjut (di bawah Presiden Joe Biden)," ucapnya.
(Des)