"MIND ID sudah mengembangkan 5G. Itu sangat membantu, menjadi contoh dan menginspirasi juga untuk kegiatan pertambangan yang lain. Jadi kita tidak kalah dengan dunia," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ediar Usman dalam Webinar MIND ID dengan tema “SMART Operation: Optimalisasi Teknologi 4.0 untuk Industri Pertambangan yang Berkelanjutan,” di Jakarta, Kamis, 22 September 2022.
Smart Mining adalah konsep teknologi terkini untuk mendorong optimalisasi pertambangan melalui impelementasi teknologi artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), machine learning, hingga big data yang dapat diterapkan dalam operasional sektor pertambangan.
Penerapan Smart Mining memiliki beberapa keunggulan, seperti ketersediaan latensi yang rendah sehingga dapat mendukung proses monitoring aktivitas secara lebih real time, serta kecepatan dalam memperoleh data yang pada akhirnya akan berdampak terhadap percepatan dalam pengambilan keputusan. Terpenting, Smart Mining mendukung terciptanya keselamatan kerja yang lebih baik.
"Apa yang sudah dikembangkan, menginspirasi. Kami di minerba ini juga akan membantu pertambangan yang lain, memanfaatkan teknologi semacam ini," ujarnya.
Ediar mengaku sudah melihat langsung penerapan Smart Mining lokasi tambang Freeport di Tembagapura, Papua. Ia juga sudah melihat langsung pertambangan konvensional.
"Sangat jauh sekali bedanya. Kalau disebutkan efisiensinya bisa bertambah," ujarnya.
Ediar menegaskan pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan bijak. Ia meyakini dengan Smart Mining ini pengelolaan sumber daya bisa dilakukan sesuai harapan, tidak hanya berwawasan lingkungan tapi juga menurunkan ongkos produksi serta meningkatkan produktivitas seiring peningkatan investasi.
"Kita meminta dunia usaha untuk lebih membuka kesempatan keterlibatan rakyat kemudian juga bagaimana perlindungan terhadap lingkungan sehingga asumsi dan imej kita terhadap pertambangan terus meningkat secara positif," ungkapnya.
Di sisi lain, Kementerian ESDM mendukung Smart Mining ini dengan merespons dengan pemberian pelayanan yang maksimal. Termasuk regulasi seiring pertambangan yang bersifat dinamis dan penyediaan aplikasi MODI (Minerba One Data Indonesia) dan MOMI (Minerba One Map Indonesia).
"MODI itu adalah pintu masuk dalam kegiatan bisnis pertambangan. Jadi, semua pelaku usaha masuk ke MODI dan data-datanya lengkap di situ," kata Ediar.
Ediar menjelaskan MODI juga memuat data sumber daya alam beserta potensi dan cadangan. Termasuk peta persebaran sumber daya alam. Pihak berkepentingan dapat mengakses semua data itu untuk memudahkan rencana investasi lebih lanjut.
"Untuk petanya, kita punya MOMI. Namanya mudah dikenal, supaya mudah diakses," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News