Salah satu pencapaian besar Indonesia adalah terlibatnya dalam perjanjian-perjanjian penting seperti ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Kedua perjanjian tersebut memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor.
Pakar Ekonomi dan Dosen Universitas Esa Unggul, Lia Amalia mengatakan, ada tantangan yang harus dihadapi pemerintah meski telah memiliki perjanjian perdagangan internasional. Ia mengungkapkan, tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan internasional adalah ketergantungan pada komoditas mentah.
"Indonesia masih sangat bergantung pada ekspor komoditas seperti batu bara, minyak sawit, dan hasil tambang lainnya. Padahal, untuk meningkatkan daya saing di pasar global, Indonesia harus mulai bergerak menuju diversifikasi produk ekspor," ujar Lia dalam keterangannya, Kamis, 17 Oktober 2024.
Lia menyebut, diversifikasi ini tidak hanya berarti mengembangkan sektor-sektor baru, tetapi juga melakukan inovasi pada produk yang sudah ada. Menurutnya, RCEP dan ATIGA memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas pasar, tetapi perlu didukung peningkatan kualitas dan nilai tambah.
"Kita harus mulai memanfaatkan teknologi dan rantai pasok global secara lebih efektif. Sektor-sektor seperti manufaktur, produk teknologi, dan pertanian yang diproses harus mendapat perhatian lebih untuk menciptakan produk dengan daya saing yang lebih tinggi," ungkap dia.
Baca juga: Begini Cara KBRI Thailand Maksimalkan Potensi Ekonomi RI |
Lebih lanjut, Lia mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk lebih bersinar di perdagangan internasional. Asalkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat bekerja sama dalam meningkatkan daya saing sehingga memberikan nilai tambah bagi produk-produk dalam negeri.
"Diversifikasi dan inovasi adalah kunci utama. Jika kita bisa mengatasi ketergantungan pada komoditas dan mulai menciptakan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi, Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi global yang lebih diperhitungkan," ujarnya.
Dengan fokus pada peningkatan kualitas produk, diversifikasi sektor ekspor, serta penguatan infrastruktur dan logistik, Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan berbagai peluang perdagangan internasional yang ada. Selain itu, Indonesia bisa mengatasi tantangan yang muncul di era globalisasi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News