Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan bahwa proses pembelian masih dalam tahap pembicaraan antara pihak Garuda Indonesia dan Boeing. Hingga saat ini pihak Garuda Indonesia dan Boeing belum mencapai kesepakatan.
“Pesawat Garuda itu sedang dalam proses negosiasi business to business antara Boeing dengan Garuda. Jadi nanti teknisnya kita tunggu perkembangan selanjutnya,” kata Airlangga usai menghadiri sosialisasi tarif AS di Jakarta dilansir Antara, Rabu, 23 Juli 2025.
Baca juga: Daftar Maskapai Penerbangan Terbaik Dunia 2025, Ada Garuda Indonesia? |
Belum teken MoU, masih tahap penjajakan
Rencana pembelian ini menjadi bagian dari kerja sama Indonesia-Amerika Serikat dalam bidang perdagangan, namun secara teknis masih belum mengikat.Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menegaskan bahwa Garuda belum menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Boeing.
“Ya, itu kan subjek (negosiasi), kan MoU kemarin pun juga belum, yang untuk Garuda Indonesia kan belum tanda tangan. Yang baru tanda tangan kan untuk energi dengan pertanian. Yang soya bean, gandum, dan sebagainya,” jelas Susiwijono.
“Tapi kita sudah menjajaki (kerja sama), akan ada kesepakatan di sana. Tapi tetap subjek itu pertimbangan bisnis, dan sebagainya,” tambahnya.
Garuda adalah kebanggaan Indonesia
Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa komitmen pembelian pesawat Boeing merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional."Memang kita kan perlu (pesawat Boeing) untuk membesarkan Garuda, Garuda adalah kebanggaan kita," ujar Presiden Prabowo saat memberikan keterangan pers di Halim Perdanakusuma.
Menurut Prabowo, Garuda bukan sekadar maskapai, tapi simbol identitas bangsa yang lahir dari perjuangan.
"Jadi, Garuda harus menjadi lambang Indonesia. Kita bertekad, saya bertekad untuk membesarkan Garuda dan untuk itu ya kita butuh pesawat-pesawat baru," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News