"Kami laporkan mengenai pengendalian wabah covid-19 untuk di hulu migas di Indonesia mulai April 2020, memang ada penambahan-penambahan yang signifikan di waktu-waktu terakhir yang positif adalah 2.030," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, di Jakarta, Rabu, 30 September 2020.
Secara rinci, kasus tersebut telah merenggut nyawa sembilan pekerja hulu migas. Dari jumlah kasus tersebut, 1.283 pekerja dinyatakan sembuh. Sisanya, sebanyak 778 pekerja masih mendapat perawatan karena berstatus positif covid.
Kasus terbanyak disumbang oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan kisaran 300 kasus. Kasus tertinggi kedua disumbang oleh British Petroleum (BP) Berau Ltd dengan kisaran 250-an kasus, ketiga terbanyak berasal dari wilayah kerja yang dikelola Pertamina EP.
"Kami segera diskusikan dengan KKK agar menerapkan seperti di proyek Tangguh Train-3 dilakukan karantina 14 hari," ujar Dwi.
Lebih lanjut, Dwi memastikan pihaknya telah berupaya untuk mencegah penambahan kasus di hulu migas. Di antaranya melalui pengurangan jam kerja dari sebelumnya 364 jam menjadi hanya 222 jam. Hal tersebut turut memengaruhi penurunan angka kecelakaan kerja yakni di bawah standar Key Performance Indicator (KPI) atau 0,59.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id