"Ada sejumlah mayoritas project di Bappenas yang terbuka baik itu dibiayai APBN langsung atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), atau kami tawarkan langsung kepada swasta," kata Suharso, dalam webinar Konferensi Pers Akhir Tahun, dikutip dari Mediaindonesia.com, Selasa, 29 Desember 2020.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Arifin Rudiyanto mengatakan Bappenas sudah mengidentifikasi daftar proyek yang akan mereka jalankan menjadi empat kategori.
Pertama, proyek-proyek yang menguntungkan secara ekonomis, seperti proyek konstruksi yang akan dilaksanakan oleh sektor swasta. Kemudian proyek yang menguntungkan namun memiliki risiko kecil yang akan dikerjakan dengan skema KPBU.
Kemudian proyek dengan risiko cukup besar, yang biasanya diberikan penugasan ke BUMN. Terakhir proyek-proyek yang sudah memang menjadi kewajiban negara seperti layanan dasar yang dibiayai APBN.
Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, Leonard Tampubolon menjabarkan proyek-proyek dengan skema KPBU di 2021 yang akan dikerjakan antara lain Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Non Tol Sumatera Selatan, Jalan Tol Yogyakarta Solo, Jalur Kereta Api Makassar-Pare-pare, Bandara Labuan Bajo, dan satelit multifungsi.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pada 2021, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sekitar lima persen. Kebutuhan investasi di Indonesia sekitar Rp5.800 triliun hingga Rp5.900 triliun.
Adapun rencana investasi dari pemerintah sebesar Rp300 triliun di 2021, yang diharapkan bisa mendorong penciptaan lapangan kerja baru.
"Investasi pemerintah pun akan memberi multiplier effect terhadap sektor swasta lain untuk bergerak. Bappenas memperkirakan bahwa dari Rp5.800 triliun, sekitar enam persen akan dikontribusikan oleh pemerintah, tujuh persen dari BUMN, dan sisanya yang paling besar 85-90 persen berasal dari investasi sektor swasta," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News