Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tengah mengusahakan untuk menurunkan harga daging sapi. Saat ini harga daging di pasaran berkisar Rp140 ribu per kg.
Hal itu disampaikannya setelah mengunjungi peternakan besar di Brasil. Setelah melakukan perjalanan 2,5 jam menyusuri pedalaman Amazon, Luhut menyepakati untuk melakukan impor pejantan, dan anakan sapi untuk dikembangbiakkan di dalam negeri.
Cara itu diambil sudah melalui restu Presiden Joko Widodo. Pemerintah menginginkan kualitas peternakan sapi Indonesia semakin maju.
Selain itu, Luhut menyampaikan bahwa ia juga menyepakati impor daging sapi. Dengan begitu, Indonesia akan punya tiga sumber utama pemasok daging sapi, selain Australia dan India yang juga memasok kerbau ke tanah air.
"Kita selama ini hanya impor daging dari Australia dan kerbau dari India, sehingga harganya itu selalu diatas Rp100 ribu. Lalu saya lapor presiden kalau kita datangkan dari tiga source ini ya mestinya harga daging bisa di bawah Rp100 ribu," kata Luhut dalam Instagram pribadi, Selasa, 15 Agustus 2023.
Untuk memajukan kualitas peternakan daging sapi di dalam negeri, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
"Kalau kita impor dari sana (Brasil) dia akan karantina di darat selama 25 hari. Kemudian kapal yang sudah saya lihat kapalnya itu pakai AC ternyata. Jadi 28 hari dari Brasil sampai ke Indonesia itu juga karantina sebenarnya," tutur dia.
Namun jika kembali kepada niatan semula yaitu menghadirkan kualitas gizi dan pangan terbaik untuk masyarakat, menurut Luhut maka persoalan apapun harus bisa diatasi.
"Jadi sebenarnya kalau masalah penyakit mulut dan kuku mestinya tidak ada masalah," imbuh dia.
Dengan menambah jumlah sumber pasokan daging, Luhut pun berharap harga daging Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kg.
"Kita sudah bisa melihat harga daging sudah berada di bawah atau sekitar Rp100 ribu. Syukur-syukur sudah bisa di bawah Rp100 ribu. Mungkin Rp80 ribu-Rp90 ribu dan terus bertahap tentunya," ujar dia.
Hal itu disampaikannya setelah mengunjungi peternakan besar di Brasil. Setelah melakukan perjalanan 2,5 jam menyusuri pedalaman Amazon, Luhut menyepakati untuk melakukan impor pejantan, dan anakan sapi untuk dikembangbiakkan di dalam negeri.
Cara itu diambil sudah melalui restu Presiden Joko Widodo. Pemerintah menginginkan kualitas peternakan sapi Indonesia semakin maju.
Selain itu, Luhut menyampaikan bahwa ia juga menyepakati impor daging sapi. Dengan begitu, Indonesia akan punya tiga sumber utama pemasok daging sapi, selain Australia dan India yang juga memasok kerbau ke tanah air.
"Kita selama ini hanya impor daging dari Australia dan kerbau dari India, sehingga harganya itu selalu diatas Rp100 ribu. Lalu saya lapor presiden kalau kita datangkan dari tiga source ini ya mestinya harga daging bisa di bawah Rp100 ribu," kata Luhut dalam Instagram pribadi, Selasa, 15 Agustus 2023.
Baca juga: Daging Sapi Asal Indonesia Ditolak Malaysia, Ini Alasannya |
Untuk memajukan kualitas peternakan daging sapi di dalam negeri, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Kendala isu penyakit mulut dan kuku
Luhut mengungkapkan beberapa persoalan pun muncul terkait hal ini, seperti isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sistem regulasi, serta metode untuk memperbanyak sapi di tingkat peternak."Kalau kita impor dari sana (Brasil) dia akan karantina di darat selama 25 hari. Kemudian kapal yang sudah saya lihat kapalnya itu pakai AC ternyata. Jadi 28 hari dari Brasil sampai ke Indonesia itu juga karantina sebenarnya," tutur dia.
Namun jika kembali kepada niatan semula yaitu menghadirkan kualitas gizi dan pangan terbaik untuk masyarakat, menurut Luhut maka persoalan apapun harus bisa diatasi.
"Jadi sebenarnya kalau masalah penyakit mulut dan kuku mestinya tidak ada masalah," imbuh dia.
Dengan menambah jumlah sumber pasokan daging, Luhut pun berharap harga daging Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kg.
"Kita sudah bisa melihat harga daging sudah berada di bawah atau sekitar Rp100 ribu. Syukur-syukur sudah bisa di bawah Rp100 ribu. Mungkin Rp80 ribu-Rp90 ribu dan terus bertahap tentunya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News