Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya menjelaskan proses transformasi digital di Peruri ditandai dengan era pembayaran nontunai atau cashless. Sebab kata Dwina, sebelumnya Peruri belum memiliki bisnis di bidang digital.
“Bagaimana kita dalam lima tahun ini melayani beberapa customer produk digital,” kata Dwina dalam CNBC Indonesia Tech Conference 2023 dengan tema “Collaboration for Innovation” dilansir Jumat, 25 Agustus 2023.
Dwina mengungkapkan sebelumnya Peruri merupakan bisnis penugasan dengan customer dari Bank Indonesia, Ditjen Pajak, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi dan BPN. Namun saat Peruri masuk era digital, pihaknya kini memiliki lebih dari 700 customer baru
Dwina memaparkan transformasi digital yang dilakukan Peruri bukan semata untuk bertahan dan mengikuti perkembangan zaman. Dia menjelaskan setelah masuk ke era digital, fokus bisnis Peruri mengalami pergeseran.
Baca juga: Peruri Perkuat Teknologi Percetakan dan Fitur Keamanan Uang |
Ia mengungkapkan, Peruri kemudian mulai menawarkan solusi mengenai produk penjaminan keaslian dan autentikasi. Menurutnya, transformasi ini dilakukan dengan memanfaatkan bisnis yang belum dimiliki.
“Pertama, kami harus tahu value proportion perusahaan. Semua orang tahu bahwa Peruri perusahaan cetak uang. Saat ini kami bukan pindah bisnis, akan tetapi hanya menjalani kompetensi yang relevan dengan era baru,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dwina menyebut transformasi digital turut menciptakan peluang baru sekaligus tantangan bagi korporasi. Dengan upaya ini, akan ada efisiensi dalam operasional bisnis, di sisi lain ada bisnis yang turut terdampak karena tak mampu melakukan adaptasi.
“Ke depan, Presiden Joko Widodo telah menyetujui usulan terkait Peruri yang ditunjuk sebagai Govtech Indonesia,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News