Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Ingat, Masih Butuh Banyak Investasi untuk Beralih ke Energi Terbarukan!

Angga Bratadharma • 01 Mei 2023 12:02
Jakarta: Dosen Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya Albert Hasudungan menyatakan minyak dan gas memainkan tiga peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian. Meski demikian, diperlukan investasi yang besar guna beralih ke energi terbarukan demi memastikan keberlanjutan pembangunan.
 
Adapun ketiga peran penting yang dimaksudkan Albert yakni pertama, sebagai consumer good untuk rumah tangga dan transportasi. Kedua, sebagai faktor penting dalam proses produksi di berbagai industri. Ketiga, sebagai sumber daya yang esensial dalam aktivitas ekonomi.
 
"Berdasarkan data dari International Energy Association, konsumsi minyak terbesar adalah untuk transportasi, sementara konsumsi gas terbesar adalah untuk industri. Industri makanan dan minuman, UMKM, dan industri rumah tangga menggunakan gas untuk mendukung aktivitas ekonomi mereka," kata Albert, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 1 Mei 2023.

Terlepas dari ketidakpastian politik dan situasi perdamaian yang terjadi di Timur Tengah, lanjutnya, sebagian besar minyak diimpor dari sana. Di sisi lain, Indonesia juga mengekspor gas, tetapi sedang mengalami penurunan akibat eksplorasi gas yang belum memadai.
Baca: Pengusaha Makanan Khas Gowa Raup Cuan Puluhan Juta Selama Lebaran, Ini Tips Suksesnya

"Investasi migas lebih banyak terfokus pada produksi minyak yang value added-nya kecil, sementara eksplorasi dan teknologi penyimpanan masih belum dikembangkan," tukasnya.

Kurang eksplorasi energi terbarukan

Dalam enam bulan terakhir, tambahnya, harga BBM dan gas menurun akibat dari sentimen positif ekonomi global. Namun, kurangnya eksplorasi dan pengembangan energi terbarukan dalam jangka panjang akan mengancam keamanan energi di Indonesia.
 
Harga minyak mungkin akan sedikit meningkat di masa mendatang, jika suplai terganggu oleh kejadian yang mengguncang situasi ekonomi dan militer, khususnya Perang Timur Tengah. Menariknya, minyak juga menyuguhkan kesempatan yang baik.
 
"Tekanan akan sumber daya minyak yang langka akan menarik investasi swasta, baik asing maupun domestik, untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia sebagai alternatif bahan bakar di masa mendatang," tuturnya.
 
Dirinya menambahkan gas juga mengalami tantangan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terletak pada pengembangan industri, terutama UMKM. Tanpa sistem produksi gas yang mencukupi, para pelaku usaha akan dihadapkan pada kenaikan harga, sedangkan pengetahuan mereka tentang energi terbarukan belum mencukupi.
 
Tetapi, lanjutnya, Indonesia punya relasi yang baik dengan Rusia. Bukan hanya mengandalkan impor, investasi teknologi gas dari Rusia akan mampu menjawab masalah ketidakamanan energi di Indonesia. Ada beberapa kebijakan energi yang bisa diterapkan. Misalnya, dibutuhkan lebih banyak investasi energi terbarukan demi mengatasi masalah ketidakamanan energi.
 
Ia menjelaskan kebijakan fiskal bertujuan mengurangi subsidi minyak untuk mengurangi beban anggaran fiskal sekaligus meningkatkan iklim investasi di Indonesia agar menarik lebih banyak investasi. Di samping itu, Indonesia perlu mengembangkan transportasi publik yang nyaman, yang bisa mengangkut banyak orang sekaligus, misalnya kereta dan bus listrik.
 
"Hal ini bisa menekan permintaan minyak yang berlebihan, yang datang dari transportasi swasta di luar Jawa," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan