Sekitar 83 persen atau 405.000 laporan, merupakan penipuan transaksi online. Kemudian, tindak pidana penipuan investasi daring fiktif mencapai sekitar 19.000 laporan, serta penipuan jual beli daring tercatat sebanyak 12.000 laporan. Penipuan berkedok penawaran menggiurkan dari oknum mengatasnamakan institusi atau perusahaan ternama juga membayangi kegiatan belanja online masyarakat.
Fakta tersebut diperkuat oleh Laporan Risiko Global 2022 dari Forum Ekonomi Dunia, yang menyebut sebanyak 95 persen insiden keamanan siber di dunia disebabkan oleh kesalahan manusia, termasuk karena fenomena FOMO (Fear Of Missing Out) atau khawatir ketinggalan momen terhadap info promo belanja besar-besaran seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
Hal ini melatarbelakangi dilakukannya eksperimen sosial Vomoshop, sebuah website simulasi edukasi e-commerce yang digagas dari keresahan akan budaya FOMO dalam belanja masyarakat sehingga seringkali lalai dan menjadi sasaran dunia tipu-tipu. Bahkan akhir-akhir ini modusnya juga kian berkembang, mulai dari tawaran pekerjaan berbayar hingga komisi tugas yang menawarkan keuntungan berlipat ganda ala ponzi game.
Sepanjang September 2023, sebuah eksperimen sosial dengan serangkaian iklan online tipu-tipu yang menggiring masyarakat ke Vomoshop untuk mengetahui seberapa rentan masyarakat Indonesia terkena tipu-tipu. Hasilnya dari total 63.196 pengunjung Vomoshop ditemukan 4 dari 5 pengunjung situs memutuskan checkout belanja terhadap penawaran yang menggiurkan. Ini membuktikan mayoritas masyarakat masih rentan terjebak tipu tipu online akibat FOMO.
Lewat Gerakan Hindari Tipu-Tipu sebagai kelanjutan dari eksperimen sosial Vomoshop Blibli yang telah didukung oleh Kemkominfo, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), berbagai komunitas dan mitra, hingga para key opinion leaders (KOLs), menjadi momentum yang tepat untuk meluncurkan panduan hindari tipu tipu online Ingat VOMO. VOMO sendiri adalah akronim dari Verifikasi, Observasi, Mudah Akses Info, dan Ofisial rekening platformnya untuk bertransaksi online.
“Inisiatif ini tentunya sangat membantu kami dari sisi pemerintah dalam memperluas sosialisasi terkait waspada penipuan online di masyarakat. Apalagi kini, gaya hidup digital semakin luas diadopsi oleh masyarakat, salah satunya penetrasi aktivitas belanja online hingga ke masyarakat akar rumput,” kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kominfo Septriana Tangkary dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Desember 2023.
Baca juga: 4 Produk yang Laku Keras di E-Commerce |
Executive Director idEA Arshy Adini mengatakan, industri digital yang dinamis memang terus membutuhkan inovasi untuk mendorong perkembangannya. Saat ini, salah satu tantangan industri yang harus dibenahi segera adalah berkembangnya promosi fiktif dan penipuan online.
“Eksperimen sosial yang dilakukan industri berkolaborasi dengan pelaku ecommerce serta pemerintah diharapkan akan mampu menjadi edukasi konsumen yang mumpuni. Mencerdaskan konsumen menjadi salah satu bentuk tanggung jawab industri dan mendorong percepatan potensi ekonomi digital dan demand transaksi pada masyarakat indonesia,” ujar dia.
Head of Public Relations Blibli Yolanda Nainggolan mengatakan, Blibli melanjutkan komitmen keberlanjutan pada sisi peningkatan literasi digital masyarakat lewat edukasi tentang privasi data dan keamanan siber. Blibli juga mengingatkan masyarakat agar bertransaksi hanya pada rekening official platform yang bertanggung jawab di seluruh layanan dan fitur yang ditawarkan kepada pelanggan.
“Selain itu dengan semakin berkembangnya modus tipu tipu online, kami juga mendorong masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi kanal komunikasi resmi platform tempat bertransaksi sehingga dapat melakukan komunikasi dengan cepat dan tepat di kala ada indikasi tipu tipu yang mengatasnamakan platform,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News