Jagung. Foto: MI/Bagus Suryo.
Jagung. Foto: MI/Bagus Suryo.

Bulog Pastikan Impor Jagung Pakan Sudah Capai 400 Ribu Ton

Antara • 20 Maret 2024 22:23
Jakarta: Perum Bulog menyebut bahwa importasi jagung pakan telah terealisasi sebanyak 400 ribu ton dari total 750 ribu ton untuk alokasi selama 2024.
 
baca juga: Tuban Jadi Sentra Jagung Nasional

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menyampaikan jumlah tersebut merupakan kuota yang didatangkan sebelum munculnya kebijakan larangan importasi jagung oleh Kementerian Pertanian.
 
"Kami datangkan jagung sesuai kebutuhan penyalurannya, dan alhamdulillah sekarang semuanya sudah tiba dan selesai bongkar. Jadi tidak ada yang dalam perjalanan, semua sudah masuk," ujar Suyamto dikutip dari Antara, Rabu, 20 Maret 2024.
 
Dia menjelaskan dari 750 ribu ton yang ditugaskan kepada Bulog, masih ada sekira 350 ribu ton jagung pakan lagi yang belum terealisasi. Dia menuturkan sisa kuota tersebut baru akan direalisasikan saat harga jagung di dalam negeri mulai mengalami kenaikan.

Lebih lanjut, penyaluran jagung pakan tersebut tidak diperuntukkan untuk komersial, melainkan dialokasikan kepada peternak sasaran melalui program jagung Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sehingga tidak dijual bebas.

Perkuat cadangan jagung pemerintah

Penyaluran jagung SPHP akan berakhir pada 31 Maret 2024. Suyamto mengatakan, bila jagung tersebut tidak terserap semua, maka disimpan menjadi cadangan jagung pemerintah (CJP).
 
"Jagung yang diimpor kan cadangan jagung pemerintah, jadi akan kami simpan jadi cadangan. Nanti kalau harga naik, baru alokasinya dikeluarkan," kata Suyamto.
 
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan rekomendasi pemberhentian izin impor jagung diberlakukan mulai pekan ini, karena telah memasuki musim panen raya jagung.
 
Bayu menyampaikan impor jagung sebelumnya dilakukan, karena para peternak mengalami kesulitan akibat mahalnya harga jagung untuk pakan. Kini setelah harga turun, pemerintah pun akan menutup keran impor agar harga jagung di tingkat petani tidak anjlok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan