"Kami terus menerus melakukan pembenahan untuk mempercepat proses dokumen yang dibutuhkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), antara lain melalui memberlakukan sistem online pada persetujuan AFE sejak pengajuan dokumen, sampai pada proses persetujuan. Ini membuat kami juga mampu bekerja lebih cepat," kata Plt. Deputi Perencanaan SKK Migas, Julius Wiratno di Jakarta, Senin, 5 Juli 2021.
Untuk mengawal perubahan, SKK Migas mengubah standar waktu di lingkungan internal untuk mengevaluasi persetujuan AFE, dari yang sebelumnya sekitar 15-43 hari kerja (tergantung besaran nilai AFE yang diajukan), menjadi sekitar 3-5 hari setelah seluruh dokumen pendukung untuk persetujuan AFE dinyatakan lengkap termasuk pembahasan teknis.
Penerapan sistem online juga menjadi jalan keluar baru hulu migas untuk memastikan proses bisnis tetap berjalan lancar pada saat pembatasan pergerakan akibat pencegahan covid-19 seperti saat ini.
Upaya mempercepat proses di SKK Migas merupakan bagian dari transformasi SKK Migas agar sektor ini tetap kompetitif di tengah makin sengitnya persaingan untuk menarik minat para investor.
"Percepatan proses persetujuan AFE akan memberikan waktu yang lebih longgar bagi KKKS untuk merealisasikan biaya-biaya yang telah disepakati oleh SKK Migas dalam work, program, dan budget (WPnB). Kami meyakini percepatan proses di SKK Migas akan berkontribusi bagi upaya mengejar target investasi, pemboran dan kegiatan operasional lainnya di sisa waktu yang ada di 2021," ujar Julius.
Di dalam rencana dan strategi Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 dalam pencapaian Visi 2030, salah satu enablers yang menjadi pondasi adalah sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung capaian SKK Migas Roles and Capabilities.
Percepatan persetujuan AFE melengkapi capaian SKK Migas sebelumnya yang mampu mempercepat proses rekomendasi perizinan melalui layanan one door service policy (ODSP) yang berhasil mempercepat waktu perizinan dari 14 hari kerja menjadi tiga hari kerja.
Julius menambahkan dengan semakin cepatnya proses-proses di SKK Migas menunjukkan transformasi yang digaungkan pada 2019 telah berjalan pada jalur yang diharapkan. Lebih lanjut, ia bilang menjadi pondasi yang kuat dalam upaya mengejar produksi minyak satu juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik (BSCFD) pada 2030.
"Investasi untuk mencapai target 2030 tersebut diperkirakan akan mencapai lebih dari USD200 miliar, sehingga dengan proses-proses yang semakin cepat dengan memangkas waktu yang ada, dan proses yang transparan di SKK Migas, maka investasi yang besar tersebut mampu didukung dengan baik dan akan mendukung upaya meningkatkan iklim investasi bersaing dengan negara lainnya," pungkas Julius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id