"Sinergi dan kolaborasi para stakeholder menjadi kunci untuk membentuk ekosistem pangan dan pertanian nasional yang sehat, adil, menguntungkan, berdaulat, dan resilience," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Indonesia Food Summit 2021, Selasa, 25 Mei 2021.
Ia menambahkan, pemerintah bersama dengan dunia usaha perlu mengantisipasi perubahan perilaku konsumsi, produksi dan perdagangan terutama yang terkait dengan produk pangan. Hal ini termasuk melihat bagaimana dampak dari pandemi covid-19 serta dampak dari perubahan cuaca yang terjadi.
"Hal ini menjadi penting untuk memastikan supply pangan dan produksi pangan mampu memenuhi permintaan domestik serta memperhatikan situasi global," ungkapnya.
Sementara itu, demi menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga ini pemerintah juga membangun infrastruktur pendukung di sektor pertanian. Misalnya saja dengan pembenahan infrastruktur jalan serta pemeliharaan infrastruktur daerah aliran sungai.
"Kemudian juga sustainalibity daripada rantai pasok dan dari off farm hingga pasca panen. Kemudian efisiensi biaya logistik dan pembangunan industri pengolahan pertanian sehingga nilai tambah bisa diterima oleh masyarakat setempat," ujar dia.
"Selanjutnya tentu informasi pasar yang tidak asimetris tentunya informasi tentang harga, stok, dan kebutuhan yang diketahui oleh masyarakat, petani, dan nelayan sehingga menjamin efisiensi produksi dan produksi yang dihasilkan mempunyai daya saing yang baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News